Jakarta Butuh Banyak Jaringan Rel Kereta

 

 

NERACA

 

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Kota Jakarta membutuhkan banyak jaringan rel yang akan digunakan sebagai moda transportasi masyarakat. "Jadi sebetulnya Jakarta bukan hanya menbutuhkan banyak jaringan jalan, tetapi juga banyak jaringan rel, sehingga kemacetan bisa berkurang secara signifikan," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, pembangunan jaringan rel dalam jumlah banyak di wilayah ibukota sangat diperlukan mengingat jumlah kendaraan bermotor pribadi juga semakin bertambah. "Kalau kita hanya menambah jumlah jaringan jalan, mungkin tidak akan sebanding dengan jumlah kendaraan pribadi yang terus bertambah. Sehingga, kita harus memberikan alternatif transpotasi kepada masyarakat, yaitu transportasi yang berbasis rel," ujar Ahok.

Oleh karena itu, mantan Bupati Belitung Timur itu pun mengaku sangat mendukung pembangunan dua jenis transportasi massal berbasis rel di Jakarta, yaitu Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rapid Transit (LRT). "Dengan adanya MRT dan LRT, masyarakat jadi punya banyak pilihan transportasi. Sehingga, diharapkan para pengguna kendaraan pribadi pun mau beralih ke transportasi massal," tutur Ahok.

Lebih lanjut, dia pun berharap dengan dibangunnya berbagai moda transportasi berbasis rel, maka kemacetan arus lalu lintas yang tersebar di wilayah ibukota akan berkurang secara perlahan-lahan. "Rencananya, kita mau bangun jaringan rel di Jakarta sampai bertingkat-tingkat. Jadi, bukan cuma jaringan jalan saja yang bertingkat, tetapi juga jaringan rel. Dengan begitu, kalau semakin banyak warga yang menggunakan transportasi umum, maka kemacetan juga ikut berkurang," ungkap Ahok.

Sepertinya urusan moda transportasi seperti kereta di Jakarta akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI. Karena pemerintah pusat juga mempunyai target yang cukup berat. Kementerian Perhubungan memasang target untuk membangun 3.258 kilometer rel kereta api di luar Jawa pada 2015-2019. Pembangunan jalur kereta itu akan dilakukan di koridor Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko mengatakan percepatan pembangunan jalur kereta api di Sumatera dilakukan dengan menghubungkan jaringan kereta yang sudah ada di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan. “Selain itu, Kementerian akan melanjutkan pembangunan jalur kereta api di Aceh, khususnya Lhokseumawe-Bireuen,” ucapnya.

Di Sulawesi, pembangunan jalur kereta api trans-Sulawesi di dilakukan dengan mengembangkan jaringan kereta api baru di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. Pengembangan jalur baru juga dilakukan di jalur trans-Kalimantan yang menghubungkan empat provinsi di pulau tersebut serta trans-Papua dengan mengembangkan jalur kereta api di Papua Barat.

Dalam rencana strategis itu, jalur kereta api ditargetkan bisa mengakses 13 bandara dan 20 pelabuhan. Saat ini jumlah bandara yang bisa diakses kereta hanya dua, yaitu Kualanamu, Medan; dan Adi Sucipto, Yogyakarta. Sedangkan jumlah pelabuhan yang saat ini dapat akses kereta ada lima. Hermanto mengatakan program strategis itu sebenarnya dibuat Kementerian Perhubungan untuk 2010-2030. "Namun, karena presiden baru, program strategis ini dibuat untuk 2015-2019," ucapnya.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…