Global Action Week 2015 - JPPI Gelar Pameran Foto Pendidikan

Pendidikan Indonesia memang terus berkembang untuk menjadi lebih baik, namun meski begitu pemerintah pun memiliki keterbatasan, dan peranan masyarakatlah disitu dibutuhkan. Pameran foto pendidikan yang digelar Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) dalam rangka Global Action Week 2015 mengungkap realitas mengenai keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan.

"Kami ingin membiarkan foto yang berbicara langsung, kami tidak perlu banyak berbicara, masyarakat biar tahu, pemerintah biar tahu, ini lho potret pendidikan kita, akses pendidikan kita masih mengalami berbagai kendala," kata Abdul Waidl, Koordinator Nasional JPPI.

"Kami ingin pemerintah memiliki perhatian besar dan mengetahui persisnya bagaimana masyarakat punya semangat mendapatkan pendidikan yang lebih baik yang berkualitas," sambung dia.

Seperti yang terlihat dalam 20 foto pameran, Abdul mengatakan kendala tersebut di antaranya transportasi, daya jangkau secara geografis dan infrastruktur sekolah yang rusak.

"Sejauh ini sudah ada usaha dari pemerintah, tapi tidak maksimal," ujar Abdul.

Abdul berharap pemerintah lebih serius untuk memperbaiki infrastruktur dan mempermudah daya jangkau masyarakat terhadap pendidikan.

"Misalnya infrastrukstur, banyak sekali sekolah-sekolah yang masih bagus dibenahi, tapi sekolah-sekolah yang sudah tidak bagus, justru tidak diperbaiki," kata dia.

"Ada banyak kendala akses geografis dan jauhnya jangkauan pendidikan, tapi pemerintah kurang serius menanganinya," tambah dia.

Aksi Dan tema Pameran Foto Pendidikan New Indonesia 2015 ini sendiri ialah “Potret Semangat Pendidikan di Indonesia.”

"Acara ini merupakan bagian dari gerakan Global Action Week, jadi di beberapa negara melakukan hal serupa tentang aksi pendidikan, dan kami juga melakukan hal yang sama setiap tahun," lanjut Abdul Waidl.

Foto yang dipamerkan merupakan hasil dari lomba kreasi foto yang sudah dimulai pada 18 Mei 2015 hingga 31 Mei 2015 dengan dua kategori masyarakat umum dan kategori pelajar.

"Dari umum kami mendapatkan 302 foto, dari pelajar 57 foto, kemudian pelajar dan umum itu kita buat nominasi, mana yang terbaik dapatkan 20 nominasi," ujar Abdul.

Lomba Foto ini memperebutkan hadiah dengan total Rp15 juta dengan rincian untuk masing-masing kategori pelajar dan masyarakat umum, Juara Pertama Rp3 juta, Juara Kedua Rp2juta, Juara Ketiga Rp1 juta dan Juara Favorit untuk satu orang sebesar Rp1,5 juta.

"Tahun lalu JPPI menggelar jambore untuk difabel, tahun ini kami memotret akses pendidikan Indonesia," sambung Abdul mengenai acara yang juga berkaitan dengan Hari Pendidikan Nasional itu.

Sebagian besar foto yang dikirimkan berisi soal realitas di masyarakat yang kesulitan dalam soal fasilitas berupa keterbatasan sarana dan prasarana bangunan sekolah.

Selain memamerkan 20 Foto nominasi, GAW 2015 juga menampilkan Performance Art anak-anak didik dari Yayasan Pendidikan Anak Remaja Indonesia (YAPARI) dan REMALIA dari Yayasan Aulia. Dalam GAW 2015 tersebut juga ditampilkan Pembacaan Aspirasi Anak Indonesia untuk Pendidikan.

Di samping itu, acara ini juga sebagai aksi berupa penampungan tanda tangan dukungan dan harapan masyarakat untuk menyalurkan asprirasi baik kritik maupun saran terhadap pemerintah dan praktisi pendidikan untuk kemajuan pendidikan di indonesia.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…