Keluar dari Tren Perlambatan

 

 

Oleh: Prof. Firmanzah., PhD

Rektor Universitas Paramadina

Guru Besar FEB Universitas Indonesia

 

Indonesia membutuhkan pertumbuhan yang tinggi untuk mengejar target-target pembangunan ekonomi seperti pengurangan angka pengangguran, kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat. Namun dengan tren perlambatan yang terjadi membuat otoritas pengambil kebijakan perlu mengambil langkah-serius untuk membawa Indonesia keluar dari tren perlambatan ekonomi. Realisasi pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal I-2015 hanya 4,71% dan di bawah realisasi pada kuartal IV-2014 sebesar 4,92%. Meskipun tren perlambatan pertumbuhan ekonomi juga di rasakan oleh sejumlah negara lain, namun beberapa negara seperti India dan Filipina menunjukkan tren sebaliknya di tengah-tengah perlambatan ekonomi dunia.

Sinyal masih belum bergeraknya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2015 sudah mulai banyak disuarakan oleh berbagai kalangan. Selain daya beli masyarakat yang masih belum pulih, motor pertumbuhan baru yang ditarget oleh pemerintah yaitu belanja pemerintah juga belum terakselerasi seperti yang diharapkan. Pada kuartal II-2015, kita berharap bahwa belanja pemerintah akan jauh lebih efektif dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kita bersyukur bahwa BI akan melakukan pelonggaran kebijakan loan to value (LTV) berkisar hanya 10% untuk kepemilikan rumah pertama. Sementara itu untuk kepemilikan rumah berikutnya persyaratan juga tidak akan seketat sebelumnya. Dimana pada tahun 2012, BI mulai melakukan pengetatan kredit kepemilikan rumah dengan membatasi uang muka KPR di kisaran 20%-30%.

Kita juga dapat berharap bahwa pada kuartal II-2015 akan ada peningkatan belanja swasta yang selama ini berkontribusi paling besar, sekitar 56%, terhadap pembentukan PDB. Persiapan menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri diharapkan mampu mendongkrak konsumsi masyarakat. Sejumlah sektor seperti transportasi, komunikasi, ritel, food and beverages, jasa keuangan termasuk perbankan dan asuransi diharapkan mampu meningkat.

Hal yang harus diantisipasi oleh pemerintah adalah kebijakan untuk menjamin lancarnya jalur distribusi barang dan jasa agar tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar. Apabila lonjakan harga yang tidak wajar terjadi maka inflasi akan tinggi dan akan menggerus daya beli masyarakat. Kalau hal ini terjadi maka kontribusi sektor konsumsi masyarakat tidak akan menjadi optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2015.

Sektor investasi juga dapat menjadi salah satu motor penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2015. Angin segar kita dapatkan setelah rilis data BKPM selama kuartal I-2015 realisasi investasi mencapai Rp 124,6 triliun atau naik sebesar 16,9% (yoy). Selain itu juga beberapa waktu terakhir ini, S&P menaikkan outlook rating RI dari stable menjadi positive outlook.

Semua pihak berharap bahwa dalam12 bulan ke depan Indonesia akan masuk investment grade dari S&P menyusul lembaga rating internasional lainnya yang telah memasukkan Indonesia dalam investment grade. Dengan adanya hal ini kita berharap aliran investasi akan terus masuk dan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

BERITA TERKAIT

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

BERITA LAINNYA DI

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…