Bank Dunia Beri Bantuan US$77 juta untuk Palestina

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Dunia menyalurkan dana tambahan sebanyak 77 juta dolar AS kepada Otoritas Palestina dari Dana Perwalian Rencana Pembangunan dan Reformasi Palestina (PRDP-MDTF), mekanisme dukungan dana multidonor yang dikelola Bank Dunia. Siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (21/5), menyebutkan, dana tersebut dikontribusikan oleh pemerintahan Norwegia, Australia, Jepang, Kuwait, dan Inggris.

Dana itu dinilai bakal membantu kebutuhan pemenuhan anggaran yang mendesak dari Otoritas Palestina guna menyediakan dukungan reformasi manajemen finansial publik dan makroekonomi. Lembaga Dana Perwalian PRDP Bank Dunia didirikan sejak 10 April 2008 melalui perjanjian yang ditandatangai antara Bank Dunia dan Otoritas Palestina, dan merupakan komponen penting Bank Dunia guna mendukung Rencana Reformasi dan Pembangunan Palestina. Dengan dana tambahan tersebut, maka PRDP-MDTF telah menyalurkan sekitar 1,36 miliar dolar AS.

Sebelumnya, Pengamat politik hubungan internasional Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia Asrudin Azwar mengatakan kekompakan atau kohesivitas kerja sama ekonomi pada negara-negara Asia Afrika bisa menjadi kunci untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. "Kalau konferensi ini bisa dijadikan kohesivitas yang kuat dan padu dalam kerja sama ekonomi nantinya akan menciptakan kohesivitas politik, di mana negara akan saling tergantung dan membutuhkan. Amerika Serikat bisa ditekan dengan cara ini," kata Asrudin.

Asrudin mengatakan Amerika Serikat (AS) sebagai negara yang mendukung penuh penjajahan Israel atas Palestina, menjadi kunci agar Palestina bisa diakui sebagai negara yang merdeka. Menurut dia, peningkatan kerja sama ekonomi negara Selatan-Selatan seharusnya lebih didahulukan daripada isu polhukam dunia. "Saya kira kerja sama ekonomi lebih 'urgent' untuk dilakukan. Saya lihat Presiden (Jokowi) masih fokus terhadap isu yang lebih besar seperti kemerdekaan Palestina dan reformasi Dewan Keamanan PBB," kata dia.

Ketika kekuatan ekonomi antarnegara Asia Afrika bisa dibangun, kata dia, maka permasalahan dunia yang lebih besar, seperti perjuangan kemerdekaan Palestina bisa direalisasikan. Asrudin memandang kerja sama ekonomi di kawasan Selatan masih minim dengan melihatsumbangan perdagangan negara Asia ke Afrika sebesar 26 persen dan Afrika ke Asia sebesar tiga persen. Namun demikian, fakta bahwa Palestina belum diakui kemerdekaannya oleh dunia internasional setelah 60 tahun Konferensi Asia Afrika digelar, menurut dia tidak bisa dikesampingkan.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…