Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida mengatakan, satu paket calon direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tersingkir pada tahap seleksi administrasi, karena tidak memenuhi persyaratan. Namun, OJK tidak menyebutkan nama calon direksi yang tak lolos tersebut,”Mereka yang gugur sudah diberi tahu. Ini memang tidak diumumkan secara luas. Paket calon direksi BEI lain yang lolos pun tidak perlu tahu,” ujarnya di Jakarta, kemarin..

Dia menegaskan, pertengahan pekan ini, pihaknya segera melakukan fit and proper test terhadap tiga paket yang terdiri atas 21 calon direksi BEI periode 2015-2018. OJK menargetkan tim fit and proper test terbentuk pada Rabu (20/5). Dengan demikian, pada Kamis (21/5), OJK dapat memulai proses fit and proper test kepada 21 calon direksi BEI.

Sementara calon dirut BEI Samsul Hidayat mengaku belum menerima informasi tersebut. Saat ini, Samsul menjabat sebagai direktur perdagangan dan kepatuhan anggota BEI. Di lain pihak, calon dirut BEI Ronald Andi Kasim, yang kini menjabat sebagai direktur utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), juga mengaku belum mendapat informasi apapun. Sementara itu, Tito Sulistio dan Abiprayadi Riyanto tidak bisa dikonfirmasi.

Sebagai informasi, salah satu syarat paling penting dalam tahap administrasi adalah terpenuhinya dukungan minimal dari 10 anggota bursa (AB). Para AB tersebut harus memenuhi syarat minimal frekuensi dan nilai transaksi perdagangan. Frekuensi dan nilai transaksi dari 10 AB ini minimal mewakili 10% dari total frekuensi dan nilai perdagangan efek di BEI selama 12 terakhir sebelum mengajukan paket calon direksi ke OJK. (bani)