NERACA
Dia pun menargetkan, hingga Februari 2015, Ditjen Bea Cukai dapat menerima hingga Rp32,4 triliun dengan rincian bea masuk Rp6,2 triliun, cukai Rp24,3 triliun, bea keluar Rp2 triliun. Namun, realisasnya Ditjen Bea Cukai hanya menerima 69,4% dari target atau Rp22,5 triliun dengan rincian bea masuk Rp4,7 tirliun, cukai 17,3 triliun dan bea keluar Rp544 miliar.
"Kalau pun turun ini masih bulan ke dua dan penerimaan dari Januari ke Februari juga cukup signifikan, kita berharap bulan ke depan akan lebih bagus, ini akan statis tidak selamanya dinamis," ucap dia. Menurut Oza, bea masuk mengalami penurunan, dipengaruhi perekonomian dunia juga memang tingkat impor turun.
Sementara itu sekitar 80% lebih penerimaan cukai masih didominiasi oleh hasil tembakau, kemungkinan penurunan cukai diakibatkan kenaikan cukai rokok pada awal Januari menjadi 8,7%. "Tapi perlahan-lahan akan penerimaan meningkat, penerimaan cukai kan juga fluktuatif, nanti jika ada 'event' penerimaan pasti meningkat. Memang dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya awal tahun pasti menurun," tandasnya. [ardi]
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…