Bursa Regional Hempaskan Laju IHSG

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin awal pekan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah terkoreksi 13,16 poin atau 0,25% ke posisi 5.276,23. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun sebesar 3,66 poin atau 0,40% ke posisi 908,38,”IHSG BEI melemah terpengaruh bursa utama di kawasan Asia, namun tekanannya tidak terlalu dalam karena ditopang data-data ekonomi Indonesia yang cukup positif," kata analis pasar modal Reza Priyambada di Jakarta, Senin (2/2).

Dia mengemukakan bahwa Badan Pusat Statistik mencatat terjadi deflasi pada indeks harga konsumen selama Januari 2015 sebesar 0,24%. Sementara neraca perdagangan pada Desember 2014 mengalami surplus sebesar US$ 190 juta.

Lanjutnya, masih masuknya investor asing ke pasar saham domestik menandakan respon positif dari data-data ekonomi Indonesia. Dalam data perdagangan BEI, pelaku pasar asing membukukan beli bersih sebesar Rp6,697 miliar pada awal pekan. Sementara analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan, data ekonomi yang cukup stabil serta telah dilansirnya beberapa laporan keuangan beberapa emiten yang cukup positif akan menopang IHSG pada perdagangan saham selanjutnya.

Dia menuturkan, IHSG dalam jangka pendek masih berada pada jalur 'uptrend'. Perlu diketahui bahwa selama January 2015 terjadi 'capital inflow' di atas Rp200 miliar,”Hal ini menunjukkan bahwa investor masih merasa nyaman dan antusias terhadap pertumbuhan investasi di Indonesia," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 190.252 kali dengan volume mencapai 3,38 miliar lembar saham senilai Rp3,66 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 106 saham, yang melemah 211 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 76 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng ditutup melemah 22,31 poin (0,09%) ke 24.484,74, indeks Bursa Nikkei turun 116,35 poin (0,66%) ke 17.558,04, dan Straits Times menguat 25,40 poin (0,75%) ke posisi 3.416,60.

Perdagangan sesi pertama, indeks BEI ditutup melemah 21,67 poin atau 0,41% ke level 5.267,74. Sementara indeks Hang Seng juga turun 68,55 poin atau 0,28% ke 24.438,50; indeks Straits Times naik 15,29 poin atau 0,45% ke 3.406,49; indeks Shanghai melemah 37,28 poin atau 1,16% ke 3.173,08; dan indeks Nikkei 225 anjlok 133,24 poin atau 0,75% ke 17.541,15.

Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp2,96 triliun dengan 2,71 miliar saham diperdagangkan dan transaksi jual asing Rp50,54 miliar. Tercatat 100 saham naik, 172 saham melemah dan 76 saham stagnan.

Sektor saham ini mayoritas masih melemah, dimana sektor pelemahan tertinggi adalah industri dasar yang susut 1,31%, diikuti perdagangan yang turun 1,03%. Sedangkan yang menguat terbesar sektor keuangan yang naik 0,20%. Adapun saham yang menguat, di antaranya PT Bank Danamon Tbk (BDMN) naik Rp110 menjadi Rp4.510, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menguat Rp100 menjadi Rp24.350, dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik Rp35 menjadi Rp1.750.

Sementara saham yang melemah, di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.050 menjadi Rp56.750, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun Rp210 menjadi Rp3.590, dan PT Astra International Tbk (ASII) susut Rp75 menjadi Rp7.775.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka turun sebesar 12,25 poin atau 0,23% menjadi 5.277,15. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 3,09 poin (0,34%) ke level 908,95,”IHSG BEI bergerak melemah seiring dengan bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas berada di area negatif," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities, Indonesia Reza Priyambada.

Di sisi lain, lanjut Reza, pelaku pasar saham juga sedang mengantisipasi data ekonomi domestik yang akan dipublikasikan pada awal pekan ini oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Jika hasil data ekonomi Indonesia diluar harapan pelaku pasar maka aksi jual pun akan berlanjut,”Tetap cermati perubahan yang yang terjadi dan waspadai adanya potensi pelemahan lanjutan jika sentimennya masih negatif," katanya.

Reza Priyambada melihat inflasi Januari 2015 berada pada kisaran inflasi 0,92-1,15%. Sementara neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2014 berpeluang untuk kembali mencatatkan defisit, namun diharapkan tidak lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan bahwa berdasarkan konsensus, inflasi Januari sebesar 0,24%, lebih rendah dibandingkan dengan Desember yang cukup tinggi, yakni 2,46%. Sementara untuk neraca perdagangan Indonesia diperkirakan surplus US$ 200 juta,”Mengawali pekan ini, pasar juga fokus terhadap faktor politik, dalam hal ini konflik KPK-Polri sebagai pertimbangan dalam berinvestasi," kata Purwoko.

Tercatat bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka melemah 137,63 poin (0,56%) ke 24.369,42, indeks Bursa Nikkei turun 73,76 poin (0,42%) ke 17.600,63, dan Straits Times menguat 20,84 poin (0,59%) ke posisi 3.411,51. (bani)

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…