NERACA

Jakarta - Perbankan harus belajar memahami sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Selama ini perbankan enggan mengucurkan kredit ke sektor UKM dengan alasan tidak bankable. “Tidak bankable bukan berarti tidak feasible. Jadi perbankan yang harus paham soal UKM, bukan UKM yang harus ikut maunya bank,” kata Andy Syarif, CEO Nurbaya Initiative, dalam konferensi pers Pesta Wirausaha 15 Kota di Jakarta, Kamis (13/11).

Menurut Andy, sektor UKM yang menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi 1997-1998, “UKM adalah motor penggerak ekonomi Indonesia, oleh sebab itu perbankan harus mendukung UKM,” tandasnya. Dalam kesempatan itu, Andy mengutarakan bahwa UKM perlu memperkuat posisi dan pasarnya terutama demi menghadapi mulai diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), salah satu dampak globalisasi, yaitu pembentukan pasar tunggal Asia Tenggara.

MEA akan membuka arus perdagangan, jasa bahkan tenaga kerja untuk negara-negara yang masuk dalam kawasan Asia Tenggara. Perdagangan mengalami mobilisasi antar negara yang lebih mudah, pertukaran tenaga kerja yang lebih handal pun takkan mungkin terelakkan.

Pertanyaannya saat ini, apakah Indonesia siap menghadapi MEA yang tinggal beberapa bulan ini? Kalau dilihat dari kekayaan yang Indonesia miliki, bukan suatu kemustahilan Indonesia akan menjadi juara MEA.

Tetapi, apabila kita melihat lebih jauh lagi, apakah sumber daya manusia di Indonesia sudah cukup dapat bersaing untuk menghadapi MEA 2015? Sehingga kekayaan Indonesia dapat dijadikan senjata untuk menghadapi MEA? Atau bahkan MEA menjadi satu bumerang untuk Indonesia? Karena bangsa Asing yang yang memiliki kompetensi lebih baik dari kita pada akhirnya menggunakan segala kekayaan yang kita miliki untuk menguntungkan negaranya atau mungkin hanya golongannya sendiri?

Komunitas Tangan Diatas (TDA), komunitas bisnis yang saat ini mempunyai wilayah perwakilan di 55 kota di seluruh pelosok Indonesia, dan tiga negara diluar Indonesia, yang memiliki Visi “Membentuk pengusaha-pengusaha tangguh dan sukses yang memiliki kontribusi positif bagi peradaban” yang salah satu misinya adalah menciptakan 10 ribu pengusaha milyarder hingga 2018 siap mengencangkan ikat pinggang untuk bersatu padu menghadapi MEA.

Bersiap untuk bergerak lebih cepat untuk Indonesia, dan menjadikan Indonesia sebagai juara MEA. Oleh karena itu, komunitas TDA dengan bangga mempersembahkan “PESTA WIRAUSAHA Nasional dan Wilayah” dengan tema “INDONESIA JUARA MEA”. Pesta wirausaha akan dilaksanakan di 15 kota di Indonesia yakni, Bekasi, Lampung, Batam, Mataram, Surabaya, Depok, Samarinda, Jambi, Bali, Tangerang, Kabupaten Bogor, Bali, Kota Bogor, PW Mahasiswa di Jogjakarta dan terakhir adalah Pesta Wirausaha Nasional yang akan dilaksanakan pada 3-5 April 2015 di Sasono Langen Budayo TMII, Jakarta Timur. [kam]