Pemerintahan Baru Perlu Rekonstruksi Masalah Kesehatan

NERACA

Jakarta - Faktor penentu status dan kualitas kesehatan yang utama diselesaikan saat ini adalah tenaga kesehatan  dokter puskesmas  dan  bidan desa  yang menjadi garda depan pelayanan kesehatan  rakyat, sedangkan faktor penentu dasar  memprioritaskan pemenuhan Air bersih, Sanitasi dan Gizi Seimbang bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita. Hal tersebut diungkapkan Asisten Deputi Bidang Sumber Daya Kesehatan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Hanibal Hamidi, dalam acara Seminar “Revolusi Kesehatan Menuju Revolusi Mental” di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, kemarin.

Menurut dia saat ini, Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang ada belum mengadopsi penuh ketiga faktor penentu dasar tersebut terkecuali aspek medis kesehatan.  Ketiga faktor penentu dasar tersebut dalam realitasnya memang menjadi faktor yang signifikan dalam pembangunan kesehatan selain dokter puskesmas dan bidan desa, baik secara teoritis maupun dalam indeks pembangunan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, memerlukan suatu rekonstruksi SKN yang secara jelas memasukkan faktor penentu dasar sebagai bagian tak terpisahkan dari SKN.

“Sistem Kesehatan Nasional  memiliki pendekatan berbasis hak (right base approach) yang menentukan pentingnya penanganan program dan kegiatan penentu status dan kualitas kesehatan  serta  faktor penentu dasar.” katanya. Menurut Hanibal, Perubahan sistemik dalam SKN tersebut menyebabkan perubahan dalam kerangka tindakan, dalam tahapan konsolidasi ini ada empat faktor yang perlu dilakukan penyesuaian dengan SKN.

Yakni, pembangunan nasional berwawasan kesehatan berbasis perdesaan yang dioperasionalkan olah Kebijakan Perdesaan Sehat. Kedua, pemberdayaan masyarakat, Ketiga, pengelolaan tenaga kesehatan. Keempat, Penganggaran Bidang Kesehatan. Maka dari itu, Hanibal menegaskan demi tercapainya peningkatan kesehatan rakyat diperlukan rekontruksi total terhadap sistem kesehatan nasional. “Rekontruksi ini disebut sebagai Revolusi Mental.”tambah Hanibal yang juga sebagai inisiator Perdesaan Sehat. [ardi]

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…