Sambut Pasar Bebas ASEAN 2015 - Industri Kosmetik, Jamu dan Obat Sektor Strategis

NERACA

Jakarta -  Industri jamu harus menguasai market di dalam negeri. Itu adalah cara yang paling efektif memenangi pasar bebas ASEAN. "Salah satu caranya adalah memperketat barang- barang impor yang ilegal," ujar Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat dalam sambutannya pada acara pembukaan Pameran Industri Kosmetik dan Jamu di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Selasa (26/8).

Pada peresmian pameran tersebut, Menperin didampingi Dirjen Basis Industri Manufaktur (BIM) Harjanto dan dihadiri para ketua asosiasi. Lebih lanjut Mantan Ketua Umum Kadin ini mengatakan industri kosmetik, jamu dan obat tradisional di Indonesia merupakan salah satu sektor strategis yang mampu menggerakkan roda perekonomian nasional.

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif agar dunia usaha tetap melakukan investasinya di Indonesia sekaligus meningkatkan daya saing yang tinggi sehingga industri kosmetik, jamu, dan obat tradisional dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Kementerian Perindustrian juga terus melakukan pembinaan kepada industri kosmetik, jamu, dan obat tradisional dengan menjalin kerjasama lintas sektoral yang saling terintegrasi. Dalam pembinaannya, selain pemenuhan terhadap regulasi dari sisi kesehatan, juga diperlukan fasilitasi atau pembinaan untuk menjamin standar dan kualitas produk,” tegas Menperin.

Pameran yang diselenggarakan selama empat hari, tanggal 26 – 29 Agustus 2014 dan dibuka untuk umum pukul 09.00 – 17.00 WIB, diikuti sebanyak 38 peserta yang terdiri dari 28 perusahaan kosmetik, 10 perusahaan jamu, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali.

Para peserta pameran merupakan pelaku industri kosmetik dan jamu yang telah mendapatkan sertifikasi dalam penerapan Good Manufacturing Practice atau Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang baik (CPOTB) dari Badan POM, bahkan beberapa diantaranya mampu mengekspor produknya ke luar negeri.

Pada pameran tersebut akan diisi berbagai kegiatan seperti konsultasi kesehatan, demo tata rias, perawatan tubuh, dan kursus kecantikan pribadi (beauty class) secara gratis oleh PT. Martina Berto, tbk., PT. Mustika Ratu, PT. Paragon Technology and Innovation (Wardah Cosmetic), dan Ning’s Spa and Stone Therapy.

Dapat disampaikan, industri kosmetik nasional memberikan kontribusi yang cukup signifikan baik dari nilai ekspor, omzet, maupun penyerapan tenaga kerja. Pada tahun 2012, nilai ekspor kosmetik mencapai Rp. 9 triliun atau tiga kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 3 triliun. Dari segi penjualan di dalam negeri juga mengalami peningkatan, pada tahun 2013 mencapai Rp. 11,2 triliun atau tumbuh 15% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 9,7 triliun.

Sedangkan dari segi penyerapan tenaga kerja, sebanyak 760 perusahaan kosmetik yang tersebar di wilayah Indonesia telah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 75.000 orang secara langsung dan 600.000 orang secara tidak langsung. “Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat, industri kosmetik nasional juga menunjukkan tren industri yang meningkat.

Saat ini, produk kosmetik selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga diekspor hingga menembus pasar internasional, seperti: ASEAN, Jepang, Timur Tengah, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Afrika,” tegas Menperin.

Sementara itu, industri jamu dan obat tradisional juga mencatatkan prestasi yang cukup menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut terlihat dari omzet yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013, penjualan mencapai Rp. 14 triliun dan pada tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp 15 triliun.

Saat ini, terdapat 1.247 industri jamu yang terdiri dari 129 Industri Obat Tradisional (IOT) dan selebihnya termasuk golongan Usaha Menengah Obat Tradisional (UMOT) dan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Bahkan, industri obat tradisional mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 15 juta orang, dimana 3 juta terserap di industri jamu yang berfungsi sebagai obat dan 12 juta orang lainnya terserap di industri jamu yang telah berkembang kearah makanan, minuman, kosmetik, spa, dan aromaterapi.

Meskipun demikian, saat ini industri jamu nasional mendapat tantangan dengan beredarnya produk jamu ilegal. Jamu ilegal tersebut mengandung bahan baku obat atau bahan kimia yang dilarang, tidak memiliki izin edar, dan bahkan banyak yang tidak memiliki Izin Usaha Industri. Keberadaan produk obat tradisional atau herbal tersebut selain meresahkan masyarakat karena kualitas yang tidak memenuhi standar kesehatan juga akan menimbulkan kompetisi yang tidak sehat dengan produk obat tradisional atau herbal yang legal dan terjamin kualitasnya.

“Hal ini juga perlu menjadi perhatian dari industri kosmetik Indonesia, mengingat pada tahun 2015 akan menghadapi ASEAN Economic Community, meskipun industri kosmetik telah menerapkan ASEAN Cosmetic Directives (ACD) sejak tahun 2011,” tegas Menperin. Oleh karena itu, Menperin mengharapkan industri kosmetik, jamu, dan obat tradisional di Indonesia harus mampu meningkatkan daya saing dengan meningkatkan kreativitas dalam pengembangan dan inovasi produk sehingga menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…