Stabilitas Harga dan Inflasi Juli

 

 

Oleh: Prof  Firmanzah., PhD

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan

 

Beberapa waktu yang lalu BPS merilis inflasi Juni 2014 mencapai 0,43%. Banyak kalangan yang memprediksi inflasi pada Juli 2014 akan meningkat seiring dengan tekanan dari sisi permintaan utamanya di sektor pangan dan transportasi baik darat, laut maupun udara. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1435 H, mudik dan libur anak sekolah.

Meski diprediksi inflasi Juli akan meningkat, inflasi tahun ini tidak akan setinggi Juli 2013 yang mencapai 3,29% akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. Diperkirakan inflasi Juli 2014 akan ada di kisaran 0,8-1,0% dan masih dalam kisaran yang terkendali. Salah satu kunci dari terkendalinya laju inflasi kali ini adalah memastikan kecukupan dari sisi pasokan (supply) baik untuk komoditas pangan maupun moda transportasi selama arus mudik-balik lebaran.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meredam lonjakan harga kebutuhan pokok akibat tingginya permintaan selama Ramadhan dan menjelang lebaran. Pemerintah pusat terus memantau stok dan memastikan amannya pasokan kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, cabai, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, daging ayam dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Di tingkat daerah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Bulog di sejumlah daerah melakukan operasi stabilisasi harga di sejumlah pasar untuk mengontrol harga beras, gula pasir,  minyak goreng dan tepung terigu.

Selain itu juga, Kementerian Perhubungan secara intensif melakukan komunikasi dan koordinasi dengan penyedia jasa transportasi untuk menetapkan batas atas-bawah kenaikan harga transportasi. Misalnya saja, untuk operator bus, pemerintah menetapkan kenaikan dibatasi maksimal sebesar 30% dari tarif normal. Data dari Kementerian perhubungan menyebutkan terdapat 22.430 bus antar kota antar propinsi (AKAP), 16.415 bus antar kota dalam propinsi (AKDP) dan 4.260 bus pariwisata. Selain itu, Kementerian Perhubungan bersama dengan PT Kereta Api juga menyediakan 293 kereta api regular, 32 KA lebaran, 416 lokomotif siap operasi dan 1.555 kereta penumpang. Ditambah dengan beroperasinya jalur ganda Jakarta-Surabaya juga semakin meningkatkan jumlah dan memperpendek waktu tempuh sehingga perjalanan menjadi lebih efisien.

Penambahan moda transportasi juga terjadi di bagi pesawat udara dan kapal laut.  Angkutan udara disiapkan 430 pesawat sementara untuk angkutan laut disediakan 25 kapal Pelni, 28 kapal Ro-Ro swasta, 72 kapal penumpang swasta, 1.049 kapal swasta jarak dekat, 84 kapal perintis dan 1 kapal PT ASDP.

Kesiapan dan jumlah armada yang memadai untuk mengangkut penumpang selama arus mudik-balik lebaran sangatlah penting untuk tidak hanya aspek kenyamanan tetapi juga mengontrol lonjakan harga tiket. Hal ini disebabkan untuk lebaran kali ini, terdapat kenaikan penumpang angkutan lebaran 2014 sebesar 3,83% dibandingkan tahun lalu. Jumlah penumpang angkutan massal diperkirakan mencapai 19,29 juta penumpang dan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar 18,59 juta penumpang.

BERITA TERKAIT

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

BERITA LAINNYA DI

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…