2015, Ekonomi Indonesia Tergantung Global

NERACA

Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 yang ditetapkan pada kisaran 5,5 persen-6,0 persen, tergantung dari kondisi perekonomian global yang diperkirakan mulai mengalami pemulihan.

"Global 'growth' 2015 akan lebih baik dari 2014," kata Menkeu saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, kemarin.

Menkeu menjelaskan perekonomian global tahun depan akan membaik, karena Amerika Serikat (AS) kemungkinan mulai menaikkan suku bunga (interest rate), yang diikuti pemulihan ekonomi di Eropa dan Jepang.

"Kita lihat kalau AS menaikkan 'interest rate' mungkin bisa (pertumbuhan ekonomi Indonesia) di kisaran 5,5 persen, kalau naiknya tidak signifikan (hanya) mendekati enam persen," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, membaiknya perekonomian global akan memperbaiki permintaan sehingga kinerja sektor ekspor kembali meningkat, dan menyumbang kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

"Perekonomian Eropa akan sedikit lebih baik, Jepang juga. Dengan begitu ekspornya akan naik, karena harga komoditas yang sedikit naik, akan membuat permintaan global naik," ucapnya.

Sedangkan dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi nasional didukung oleh membaiknya konsumsi rumah tangga serta pengeluaran pemerintah, karena laju inflasi terjaga dan adanya ruang fiskal yang memadai untuk belanja di APBN 2015.

"Pemerintah kedepan punya ruang fiskal sehingga anggaran tidak dipotong lagi, berarti pengeluaran pemerintah naik dan kalau inflasi bisa dijaga, konsumsi juga akan naik," ujar Menkeu.

Sebelumnya, Badan Anggaran DPR RI dan pemerintah telah menyepakati asumsi dasar makro dalam RAPBN 2015, antara lain pertumbuhan ekonomi 5,5 persen-6,0 persen, inflasi 3,5 persen-5,0 persen dan nilai tukar Rp11.500-Rp12.100 per dolar AS.

Selain itu, tingkat suku bunga SPN 3 bulan sebesar 6,0 persen-6,5 persen, harga ICP minyak 830 ribu-900 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi sebesar 1.200 ribu-1.260 ribu barel per hari.

Asumsi ekonomi makro ini akan menjadi dasar pembahasan dan penyusunan RAPBN 2015, dan disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraan menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung DPR RI, pada Agustus 2014 mendatang. [ant]

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…