Investasikan Dana Rp 21 Miliar - Martina Berto Kuasai 60% Perusahaan Patungan

NERACA

Jakarta – Guna menguasai bisnis kosmetika dari hulu sampai hilir, PT Martina Berto Tbk (MBTO) mendirikan perusahaan patungan dengan perusahaan produksi kapas. Disebutkan, untuk mendirikan perusahaan patungan tersebut, perseroang menginvestasikan dana sebesar Rp 21 miliar.

Direktur Utama Martina Berto Bryan David Emil mengatakan, perseroan mengalokasikan dana Rp21 miliar untuk pembentukan usaha patungan yang bergerak di bidang penunjang kosmetik. Penempatan itu akan menempatkan perseroan sebagai mayoritas dalam kepemilikan saham,”Porsi kami di perusahaan patungan ini sekitar 51% hingga 60%. Sekarang tahapnya baru sampai penandatanganan nota kesepahaman (momerandum of understanding/MoU) kedua perusahaan, belum melaksanakan kesepakatan jual beli (sales purchase agreement)," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/6).

Dia menuturkan, pendanaan untuk perusahaan patungan berasal dari hasil perolehan pelaksanaan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp250 miliar. "Pembayaran utang perbankan Rp54 miliar dan modal kerja Rp61 miliar di 2013 lalu sudah terlaksana," ucapnya.

Menurut Bryan, Martina Berto memiliki sisa dana hasil penawaran umum saham perdana senilai Rp135 miliar. Selain pendanaan bagi perusahaan patungan, kata Bryan, Martina Berto juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp75 miliar untuk pembangunan pabrik di Cikarang. Serta perluasan dan renovasi produksi sebesar Rp7 miliar dan modal kerja Rp32 miliar.

Sementara Direktur Produksi Martina Berto Kunto Widarto mengungkapkan, pabrik di Cikarang akan memproduksi obat herbal untuk cairan obat dalam, seperti produk lancar datang bulan, balsem, salep, teh, dan masker.

Nantinya, pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 269 ton pertahun. Diharapkan, pabrik ini akan meningkatkan kontribusi lini usaha herbal sebesar 5% bagi pendapatan Martina Berto pada 2014. Dia mengatakan, pabrik di Cikarang akan mulai beroperasi pada Juli 2014, setelah diaudit oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kata Direktur Keuangan Martina Berto Handiwidjaja, perseroan akan menambah tiga outlet Martha Tilaar pada tahun ini. Lokasinya berada di Summarecon Mall, Bekasi, Palembang, dan Ciputra World. Penambahan itu akan meningkatkan kontribusi Martha Tilaar Shop (MTS) bagi pendapatan Martina Berto. Selain itu, mengurangi tekanan atas margin keuntungan. Serta keberadaan MTS mempresentasikan produk perseroan.

Handiwidjaja mengungkapkan Martha Tilaar Shop berkontribusi sebesar 6% bagi pendapatan tahun 2013. Adapun, Martina Berto menargetkan penjualan sebesar Rp700 miliar pada tahun ini. Angka itu naik 10% jika dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp641,25 miliar.

Martina Berto membukukan pendapatan sebesar RP140,47 miliar pada triwulan pertama 2014. Pencapaian itu dikontribusikan dari penjualan produk kosmetik dekoratif sebesar Rp58,76 miliar, perawatan tubuh dan wajah Rp44,08 miliar, dan produk wewangian, lulur, serta sabun mandi Rp8,16 miliar. (bani)

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…