MMS Siap Jadi Operator Tol Interchange Cikande - Juni 2015 Beroperasi

NERACA

Tangerang - Proyek pembangunan jalan simpang susun (interchange) di Km 52 Cikande, Serang, Banten, sudah dimulai dengan ditandai peletakan batu pertama atau groundbreaking pada akhir Mei 2014. Tujuan dari pembangunan ini untuk pengembangan wilayah Kawasan Industri ModernCikande (ModernCikande Industrial Estate). Setelah jalan simpang susun tersebut selesai dibangun, maka operatornya akan diserahkan oleh PT Marga Mandalasakti (MMS), selaku pengelola jalan tol Tangerang-Merak.

Direktur Teknik dan Operasi PT MMS, Sunarto Sastrowiyoto menuturkan, proyek ini akan dijalankan oleh Konsorsium Pemerintah Kabupaten Serang, Provinsi Banten dan Kawasan Industri ModernCikande dengan nilai investasi sebesar Rp105 miliar. Menurut rencana, pembangunan ini akan selesai dan mulai beroperasi pada Juni 2015 mendatang.

“Awalnya, ide bangun interchange ini berasal dari Pemkab Serang. Lalu, mereka mengajukan permohonan ke Kementerian Pekerjaan Umum selaku regulator penentu jaringan jalan. Akhirnya disetujui dan bulan kemarin (akhir Mei) dilakukan groundbreaking,” ujar Sunarto kepada Neraca, di Tangerang, Banten, Selasa (10/6).

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, posisi PT MMS di sini berperan sebagai pengelola atau operator interchange. Pasalnya, perseroan milik PT Astra Internasional Tbk itu merupakan pengelola atas jalan tol Tangerang-Merak. Namun demikian, lanjut Sunarto, pihaknya mengaku belum membuat hitung-hitungan terkait break-even point (BEP / balik modal) jika interchange tersebut resmi beroperasi.

“Kita siap mengoperasikan gerbang tolnya. Untuk BEP, nantilah setelah interchange selesai baru dibahas. Ada kalkulasinya, kan sudah tercantum di business plan. Intinya, kalau belum menguntungkan kita masih di subsidi sama konsorsium. Tapi sebaliknya, jika traffic-nya banyak otomatis pendapatan meningkat. Itu (subsidi) tidak perlu,” tandasnya.

Informasi saja, interchange ini nantinya akan memiliki jalur sepanjang 1,3 kilometer yang menghubungkan jalan alternatif Kragilan-Cikande dengan jalan tol Tangerang-Merak Km 52+150. Kawasan Industri ModernCikande sendiri berdiri di atas lahan 1.050 hektar yang dihuni oleh sekitar 200 pabrik.

Nantinya, interchange juga dilengkapi tujuh pintu tol yang akan menjadi akses keluar dan masuk jalan tol ruas Merak-Jakarta. Diharapkan pembangunan interchange ini memberikan dampak positif sehingga mampu menarik lebih banyak lagi investor masuk ke Kawasan Industri ModernCikande. Pasalnya, selama ini perjalanan menuju Cikande sering terbentur hambatan, seperti dari arah Jakarta harus keluar di pintu tol Ciujung yang berjarak sembilan kilometer dari Cikande. [ardi]

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…