Investor Alihkan Dana Ke Instrumen Lain - Logam Mulia Mulai Kehilangan Daya Tarik

NERACA

Harga emas yang biasanya menjadi alat lindung nilai (hedging) dari ancaman inflasi harganya kini masih tertahan. Di sisi lain, menguatnya dolar AS terhadap mata uang dunia membuat harga emas dianggap mahal bagi investor di negara lain. Sedangkan di dalam negeri, suku bunga yang tinggi membuat logam ini mulia kehilangan daya tarik.

Menyikapi hal ini, para investor mulai berfikir untuk menjual kepemilikannya dan memindahkan hasilnya pada instrumen investasi lain yang memiliki prospek lebih bagus. Seperti deposito atau saham misalnya. Pasalnya bunga deposito saat ini makin menggiurkan. Sedangkan prospek investasi saham sendiri berpotensi memberi hasil tinggi di tahun 2014 ini.

“Orang pasti akan berpikir lebih baik memilih deposito atau saham ketimbang emas. Menyimpan emas tidak mendapatkan added value apa-apa, sedangkan deposito mendapat bunga dan saham mendapat jatah dividen," ujar Analis pasar komoditas, Albertus Christian.

Kenapa deposito dan saham layak jadi investasi?

Tidak sulit menjelaskan kenapa deposito layak jadi pilihan investasi. Produk bank yang juga dikenal sebagai ”tabungan berjangka” ini menyediakan pengembalian cukup baik, tanpa perlu dihantui risiko besar. 

Ya, hampir semua bank menawarkan suku bunga deposito yang relatif lebih tinggi ketimbang suku bunga rekening tabungan biasasecara rutin pada interval tertentu. Beberapa bank memungkinkan bunga itu disimpan atau di-transfer ke rekening yang diinginkan. Artinya, walaupun tidak punya akses ke uang di dalam deposito itu, investor masih bisa menikmati aliran kas periodik dalam bentuk pembayaran bunga secara rutin.

Disisi lain, kebanyakan bank yang menawarkan deposito tergolong kredibel, stabil, dan diatur oleh pemerintah. Deposito di Indonesia dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan syarat tertentu. Misalnya bank tersebut tercatat sebagai anggotanya, suku bunga maksimal 7,5%, dan jumlah uang yang dijamin untuk tiap nasabah di tiap bank maksimal Rp 2 miliar. Artinya, uang yang didepositokan, selama masih sesuai dengan ketentuan, dijamin oleh LPS bahkan jika bank tersebut kolaps.

Sedangkan saham menjadi pilihan lantaran pergerakannya yang terus menguat karena dana asing ke pasar saham semakin banyak. Seiring dengan itu, defisit neraca perdagangan juga terus turun. Ya, sejauh ini, saham masih menjadi investasi baik. Nila return yang tinggi juga menjadi daya tarik lebih saham.

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…