Akhir Maret, Pemprov DKI Tunggu Keputusan - Pembangunan Monorail

NERACA

Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menunggu keputusan dari PT Jakarta Monorail terkait penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan monorel di ibu kota. "Sekarang kita masih tunggu keputusan PT Jakarta Monorail, mau buat perjanjian kerja sama dengan Pemprov DKI atau tidak. Kita juga masih tunggu 'business plan' (rencana bisnis) mereka tentang pembangunan monorel," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, kemarin.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, apabila Jakarta Monorail tidak bersedia menyetujui perjanjian kerja sama dan tidak membuat rencana bisnis, maka Pemprov DKI akan mengakhiri kerja samanya. "Kalau nanti ternyata Jakarta Monorail tidak menyelesaikan rencana bisnis dan menolak perjanjian, maka kita akan akhiri kerja sama dengan mereka. Sekarang masih kita beri waktu untuk pertimbangan," ujar Ahok.

Dia menuturkan pihaknya memberikan tenggat waktu kepada Jakarta Monorail untuk mengambil keputusan hingga akhir Maret 2014 ini. Jika mereka memutuskan untuk menolak, maka pembangunan monorel tidak dilanjutkan. "Kita tunggu sampai akhir bulan ini. Kalau setuju, maka pembangunan monorel oleh Jakarta Monorail bisa diteruskan. Tapi, kalau tidak setuju, berarti pembangunannya berhenti dan tidak bisa dilanjutkan," tuturnya.

Kendati demikian, dia mengaku berniat mencari investor lain untuk membangun sarana transportasi masal tersebut apabila Jakarta Monorail tidak bersedia mengerjakan proyek itu. "Jadi, kalau memang mereka akhirnya menyatakan tidak bersedia melanjutkan pembangunan monorel, maka terpaksa kita harus cari investor lain," ungkap Ahok.

Dia menambahkan investor lain tersebut dibutuhkan agar mega proyek pembangunan transportasi masal berbasis light rel transit (LRT) tersebut tidak berhenti di tengah jalan. "Kalau nanti sewaktu-waktu ada investor lain yang tertarik dengan proyek ini, maka kita akan langsung menjalin kerja sama dengan investor tersebut. Langsung, tidak tunggu-tunggu lagi," tandasnya. [agus]

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…