Bush Berulah, Obama Bisa Kalah

Oleh : Kamsari

Wartawan Harian Ekonomi NERACA

Polah George W Bush saat menjadi Presiden Amerika Serikat sepanjang 8 tahun, kini mulai menuai balasan. Bush yang bergaya bak koboy main tembak sana tembak sini, membuat angaran pertahanan AS melonjak sangat tinggi. Padahal, APBN AS terus mengalami defisit akibat kalah berdagang dengan China, Brazil, Rusia, sampai Jerman.

Bush yang doyan perang, memang rajin mengirim pasukan berperang ke berbagai belahan dunia. Bahkan Bush membuat AS selalu tampil memimpin dalam perang dan bersedia menanggung ongkos perang negara lain. Buntutnya bisa ditepak, APBN AS tergerus hanya untuk urusan perang.

Lantas bagaimana agar pemerintah AS bisa membiayai gaji pegawainya. Mau tak mau, AS berutang ke banyak negara lewat penjualan obligasi. Di era Bush, utang AS bahkan melonjak hingga mencapai US$ 9 triliun. Kuncuran paket stimulus  pemerintah sebesar US$ 700 miliar di saat krisis finansial pada tahun 2008 menambah jumlah utang menjadi US$ 10,5 triliun pada Desember 2008.

Bahkan, sampai Mei 2011, total utang AS sudah membengkak hingga mencapai US$ 14,3 triliun. Padahal, produk domestik bruto (PDB)-nya tahun 2010 hanya US$ 14,7 triliun. Artinya, rasio utang dengan PDB semangkin mendekati 100%.

Data Departemen Keuangan AS memperlihatkan, selama tahun fiskal 2010, jumlah kupon bunga yang harus dibayar kepada kreditur sebesar US$ 414 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan kupon sebesar US$ 383 miliar pada tahun fiskal 2009. Biaya pembayaran bunga utang merupakan pengeluaran terbesar kelima anggaran AS. Tiga pengeluaran teratas adalah untuk pertahanan dan keamanan sebesar US$ 890 miliar, jaminan sosial sebesar US$ 730 miliar, dan jaminan kesehatan sebanyak US$ 490 miliar.

Besarnya pengeluaran AS juga untuk membayar bunga obligasi alias surat utangnya. Lantaran pembeli obligasi meminta imbalan suku bunga tinggi. Buntutnya, pengeluaran bertambah banyak.

Kantor manajemen anggaran menyatakan, defisit untuk tahun fiskal 2011 sebesar US$ 1,3 triliun, lebih tinggi dari pada defisit tahun fiskal 2010 yang hanya US$ 1,17 triliun. Jumlah itu lebih kecil dibandingkan defisit sebesar US$ 1,7 triliun pada tahun fiskal 2009, setelah pemerintah menggelontorkan paket stimulus serta pengeluaran rutin sebesar US$ 800 miliar untuk pertahanan dan keamanan. Defisit ini juga sebagai imbas dari kebijakan populis yang selalu menurunnya penerimaan pajak.

Akibat ulah semena-mena Bush yang doyan perang dan berutang, kini Barack Obama dijepit pilihan sulit. Lantaran, pada 16 Mei lalu, pemerintah telah menghabiskan seluruh jatah utangnya. Pagu utang sebesar US$ 14,3 triliun harus segera ditambah untuk membayar gaji pegawai, jaminan sosial, serta kupon bunga obligasi.

Nah, jika usulan Obama ditolak Senat, maka gaji pegawai negeri AS tak bisa dibayar. Pilihannya, Obama menunda pembayaran kupon obligasi. Bisa jadi, Obama bisa tergusur dari kursi presiden hanya gara-gara harus menyelesaikan masalah yang ditinggal Bush. Jadi, gara-gara ulah konyol Bush, kini Obama bisa kalah dalam pemilu.

BERITA TERKAIT

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

BERITA LAINNYA DI

Tantangan APBN Usai Pemilu

   Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, serta DPR, DPD…

Kolaborasi Hadapi Tantangan Ekonomi

Oleh: Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Proses transisi energi yang adil dan terjangkau cukup kompleks. Untuk mencapai transisi energi tersebut,…

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…