NERACA
Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) oleh emiten dan perusahaan publik akan menjadi indikator bagi investor asing yang punya pengetahuan terbatas tentang Indonesia.
"Pada era pengurangan stimulus keuangan oleh Bank Sentral AS dan uang mudah (easy money) berakhir, investor harus menentukan pilihan negara lokasi investasi. Indikator sebuah negara, termasuk pengelolaan perusahaan menjadi isu penting," kata Chatib di Jakarta, Selasa (4/2).
Dia mengatakan dampak pengurangan stimulus keuangan oleh Bank Sentral AS yaitu negara-negara berkembang (emerging market) bertarung untuk mendapatkan modal dari investor. "Pada era uang sulit, investor mulai melihat tentang pengelolaan perusahaan. Tapi pada era uang mudah, isu pengelolaan ini seringkali dilupakan walau penting," terangnya.
Pada periode awal penerapan, tata kelola perusahaan yang baik untuk emiten dan perusahaan publik akan mempengaruhi kinerja perusahaan. "Karena semua persoalan akan menjadi sangat rumit. Biaya transaksi akan naik. Tapi ketika proses ini menjadi terbiasa, kita akan masuk dalam tahap berikutnya," jelas Chatib. [lulus]
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…