Penerbitan Global Bond Tunggu Momentum Tepat

NERACA

Jakarta - Wakil Menteri Keuangan, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, mengatakan penerbitan obligasi negara berdenominasi valuta asing atau global bond akan dilakukan pada momentum yang tepat dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian global.

"Kita lihat momentum terbaik, kita sedang menghitung kapan momentum terbaik," katanya di Jakarta, Selasa (7/1).

Bambang mengatakan pertimbangan dalam penerbitan global bond juga dilakukan, karena saat ini masih terjadi volatilitas di pasar obligasi negara akibat potensi tapering off yang dilakukan Bank Sentral AS (The Fed) pada Januari 2014.

"Lebih bagus mana kita mengeluarkan (obligasi) dengan yield' (imbal hasil) mungkin sedikit lebih tinggi dari biasanya, dibandingkan akhirnya kita tidak pernah mengeluarkan, karena kita merasa yield-nya selalu ketinggian. Sisi lain. masalahnya kita tetap butuh dana atau financing," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan, mengaku optimistis penerbitan global bond akan diminati oleh investor global, karena pelaku pasar keuangan telah beradaptasi terhadap tapering off yang akan dilakukan The Fed.

"Kita tahu di tahun 2014 masih ada ketidakpastian, tapi kemarin sudah diumumkan akan tapering off dan kelihatannya dampaknya sudah berlalu, karena investor sudah terlalu sering dengar," katanya.

Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings dalam rilis terbarunya, memberikan peringkat BBB- atau stabil untuk obligasi berdenominasi dolar AS atau global bond yang akan diterbitkan Pemerintah Indonesia pada semester I-2014.

Fitch melihat pemerintah berhasil mengendalikan defisit transaksi berjalan dan menjaga defisit anggaran, serta memperkuat fundamental ekonomi dalam menghadapi gejolak eksternal dari potensi pengurangan stimulus moneter oleh The Fed.

Namun, Fitch memandang Indonesia masih rentan terhadap tekanan eksternal yang dapat memengaruhi kepercayaan investor asing, karena iklim bisnis yang belum memadai dan profil ekonomi yang kurang sesuai dengan predikat peringkat BBB-. [ardi]

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…