Pemerintah Hanya Mampu Bangun 43,48 Km Jalan Tol

NERACA

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum mengklaim bila pemerintah hanya mampu membangun jalan tol sepanjang 43,48 kilometer selama empat tahun atau 2010-2013. Pencapaian tersebut masih jauh dari target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 yaitu sepanjang 120 kilometer. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto berkilah, persoalan pembebasan lahan menjadi akar masalah.

Menurut dia, kendala pembebasan lahan tak hanya terjadi pada ruas tol milik BUMN maupun swasta, akan tetapi juga berlaku untuk tol milik pemerintah. "Jalan tol itu masalahnya di pembebasan tanah yang sulit. Jadi, jalan tol yang dibangun pemerintah sepanjang tahun ini hanya 43,48 kilometer, kurang 76,52 kilometer jauh dari target RPJMN yang sepanjang 120 kilometer,” ungkap Djoko di Jakarta, Selasa (31/12).

Meskipun tak tercapai target, tahun depan dirinya tetap menargetkan untuk membangun ruas tol sepanjang 13,02 kilometer saja, dari total kekurangan 76,52 kilometer. Dia pun mengakui kalau jalan tol adalah program pemerintah yang tidak tercapai target. "Saya akui bahwa jalan tol satu-satunya yang nggak tercapai sampai akhir tahun 2014, sesuai RPJMN. Karena kita hanya bisa menyeelesaikan 13,02 kilometer," jelasnya.

Harus diakui, Indonesia cukup jauh tertinggal bila dibanding dengan perkembangan pembangunan tol di negara tetangga seperti Malaysia. Total jalan tol di negeri jiran itu sampai sekarang sudah mempunyai 3.000 kilometer. Sedangkan Indonesia, masih di bawah 800 kilometer atau ada penambahan sekitar dua km per tahun, sejak tol pertama dimiliki Indonesia dan diresmikan pada 9 Maret 1978 silam, yakni Jalan Tol Jagorawi.

Adapun pembangunan jalan nasional, Djoko Kirmanto mengklaim telah mencapai target. Pasalnya, dari target RPJMN tahun 2010-2014 sepanjang 1.415 kilometer, pemerintah mampu membangun 2.968,14 kilometer hingga akhir 2013. Sementara pembangunan jembatan baru, pemerintah telah membangun 36.377,43 meter dari target RPJMN 26.958 meter.

"Peningkatan kemantapan jalan yakni kondisi mantap target RPJMN 90%. Saat ini sudah 92 %. Tahun 2014 kita harapkan 94%," terang dia. Sebelumnya, Djoko pernah bilang kalau pihaknya akan fokus melakukan pembangunan jalan dan jembatan pada 2014. Pembangunan jembatan dan jalan mengambil porsi 50% dari total alokasi anggaran Kementerian PU yang mencapai Rp84,14 triliun.

Selain jalan dan jembatan, fokus Kementerian PU selanjutnya adalah pembangunan waduk, bendungan, saluran irigasi, penyediaan air minum. Kemudian disusul pengembangan dan penataan pemukiman kumuh dan sanitasi. Djoko juga menyampaikan prioritas pembangunan di kawasan perbatasan Indonesia seperti di daerah NTT, Kalimantan dan Papua. [ardi]

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…