Smesco UKM Fesyen dan Asesoris Ekspo 2011 - UKM Berhasil Menjalin Transaksi Bulanan

NERACA

Jakarta - Sejumlah 18 pelaku usaha kecil menengah mendapat order dari berbagai perusahaan di samping order bulanan bernilai miliaran rupiah selama Smesco UKM Fesyen dan Asesoris Ekspo 2011 berlangsung di Exhibition Hall, SME Tower, Jakarta Selatan.

Meski demikian, pada tahun depan pameran tahunan ini diharapkan bisa lebih meningkat dari sisi pengunjung maupun nilai order. Pameran yang berlangsung sejak 13 Juli-17 Juli 2011 dikunjungi sekitar 10.000 orang sesuai dengan target.

 

Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Neddy Rafinaldy Halim, mengatakan, ada beberapa hal yang bisa menjadi catatan dari pameran ini, karena UKM berhasil menjalin transaksi bulanan. ”Misalnya, ada UKM yang berhasil menandatangani kontrak dengan Hotel Mulia Senayan maupun beberapa UKM lain dengan kepentingan perusahaan mereka,” ujar Neddy Rafinaldy kepada wartawan seusai penutupan Smesco UKM Fesyen 2011.

 

Untuk Hotel Mulia Senayan misalnya, meminta pengadaan bahan sebanyak 6.000 meter kepada UKM Tenun Kapas Sutera. Selain itu ada perusahaan butik ternama di Jakarta memesan bahan baku berkualitas untuk diolah sesuai selera pasar.

 

Terkait nilai transaksi yang totalnya hanya sekitar Rp4 miliar, Neddy menjelaskan memang ada penurunan dari tahun sebelumnya. Akan tetapi, dari sisi jumlah pengunjung mencapai target sebanyak 10.000 orang. ”Kami tidak memungkiri ada penurunan omzet. Ini disebabkan pameran memang sangat tinggi intensitasnya sejak awal Juli yang berlangsung di beberapa lokasi pameran di Jakarta,” tukas Neddy Rafinaldy.

 

Namun, terjadinya order bulanan yang diterima 14 UKM peserta pameran, Kementerian Koperasi dan UKM merasa puas. Sebab, nilainya juga tidak kalah besar dibandingkan total transaksi pameran selama 5 hari.

 

Asisten Deputi Urusan Informasi dan Publikasi Bisnis Kemenkop dan UKM Adi Trisnujuwono, selaku pejabat yang bertanggungjawab atas pameran, mengatakan bahwa transaksi lebih besar biasanya terjadi seusai pameran. ”Sebanyak 50 dari 150 peserta yang saya kunjungi, umumnya mengatakan mereka biasanya akan mendapat order lebih besar, setelah konsumen berkunjung ke pusat produksi mereka,” tutur Adi.

 

Jadi, selama pameran, pengunjung lebih cenderung mengumpulkan data UKM peserta. Setelah itu melakukan transkasi langsung karena lebih yakin dengan mendatangai langsung pusat pembuatan komoditas yang mereka incar. **rin

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…