Saham Grand Kartech Masuk Efek Syariah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham PT Grand Kartech Tbk sebagai efek syariah sehingga masuk dalam Daftar Efek Syariah. Informasi tersebut disampaikan OJK dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida menyebutkan, penetapan efek syariah itu berdasar Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor: Kep-55/D.04/2013 tanggal 29 Oktober 2013. Penerbitan keputusan itu sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria efek syariah atas Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan PT Grand Kartech Tbk.

Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen Pernyataan Pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten maupun pihak-pihak lain yang dapat dipercaya. Secara periodik, OJK akan melakukan kaji ulang atas Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan tahunan dari emiten atau perusahaan publik.

Kaji ulang atas daftar efek syariah juga dilakukan jika terdapat emiten atau perusahaan publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria efek syariah atau jika terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari emiten atau perusahaan publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah.

Sebagai informasi, PT Grand Kartech akan segera melepas 320 juta lembar sahamnya untuk memperoleh dana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Rp45 miliar. Harga yang ditawarkan perseroan untuk per lembar sahamnya berkisar antara Rp225-Rp300.

Direktur Utama PT Grand Kartech, Kenneth Sutardja pernah bilang, pihaknya mengincar dana IPO sekitar Rp45 miliar yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pabrik beserta mesin-mesin produksi. Selain itu, dia juga berharap langkah IPO tersebut dapat membantu Grand Kartech untuk mengembangkan usahanya ke depan, “Kita melepas saham ke public sekitar 28,38% dan dana IPO untuk membangun fasilitas pabrik beserta mesin produksi,”ujarnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Administrasi yang juga merangkap sebagai Sekretaris perusahan, Johanes Budi Kartika mengungkapkan, dengan adanya tambahan modal dari IPO akan membuat perusahaan semakin meningkatkan ekstensinya dalam industri manufaktur serta dapat memenuhi berbagai kebutuhan dunia industri. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

KEJU Bagikan Dividen Final Rp79,50 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…

BUMI Bukukan Laba Bersih US$67,6 Juta

Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…

BERITA LAINNYA DI

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

KEJU Bagikan Dividen Final Rp79,50 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…

BUMI Bukukan Laba Bersih US$67,6 Juta

Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…