Duta Pertiwi Beli 86,73 Juta Saham Wijaya Pratama

NERACA

Jakarta-PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) membeli 86,73 juta saham atau 64,25% dari modal yang ditempatkan dan disetor PT Wijaya Pratama milik Hallenstein Limited dengan total nilai transaksi sebesar Rp268 miliar. Transaksi pembelian saham ini dilakukan untuk mengintegrasikan usaha properti, sekaligus meningkatkan pendapatan berulang (recurring income) perseroan. Informasi tersebut disampaikan manajemen perseroan dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (25/9).

Disebutkan, penandatanganan akta jual beli atas transaksi pembelian saham PT Wijaya Pratama Raya milik Hallenstein Limited oleh perseroan dilakukan pada 23 September 2013. Dengan dilakukannya transaksi ini diharapkan dapat dicapai suatu integrasi usaha di bidang usaha properti, di mana saat ini PT Wijaya Pratama Raya mengelola pusat perbelanjaan DP Mall di Semarang. Selain itu, transaksi pembelian saham ini juga dapat menambah porsi recurring income bagi perseroan.

Struktur kepemilikan saham PT Wijaya Pratama Raya sebelum transaksi pembelian saham oleh PT Duta Pertiwi Tbk antara lain PT Sinar Bumi Indah Lestari sekitar 0,59% atau 800 juta saham, PT Jakarta Sinar Intertrade sekitar 35,16% atau setara 47,46 miliar saham, dan Hallenstein Limited sektiar 64,25% atau setara 86,73 miliar saham.

Tercatat, terdapat hubungan afiliasi antara PT Duta Pertiwi Tbk selaku pembeli dengan PT Wijaya Pratama Raya yang melepas kepemilikan saham Hallenstein Limited. Nilai transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana yang diatur dalam peraturan No.IX.E.II tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama.

PT Duta Pertiwi Tbk merupakan entitas anak PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang fokus pada pengembangan properti. Selain meningkatkan penjualan, perseroan optimistis dapat membukukan pendapatan berulang tumbuh signifikan melalui sewa kantor, hotel, manajemen aset dan properti pada tahun ini.

Targetnya, hingga akhir tahun ini perseroan dapat mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 35-40%. Strateginya, yaitu dengan meningkatkan kinerja di segmen perumahan antara lain grand wisata, kota wisata, dan legenda wisata. Termasuk memacu kinerja di sektor perkantoran, ITC, dan hotel.

Selain itu, pada tahun ini perseroan juga berencana mengakuisisi lahan di wilayah Jakarta dan luar Jakarta, di mana saat ini prosesnya masih berjalan. Sementara untuk lokasi lahan yang telah dikembangkan perseroan untuk saat ini, kata dia, yaitu berada di wilayah Jakarta, Balikpapan, dan Surabaya.

Catatan saja, untuk mendukung kinerja pada tahun ini, perseroan menganggarkan dana belanja modal (Capital Expenditure/Capex) sebesar Rp490 miliar yang akan digunakan perseroan untuk pembebasan lahan secara bertahap. Pada kuartal pertama 2013, perseroan telah melakukan pembelian tanah sebesar Rp45,73 miliar, sehingga total lahan cadangan perseroan menjadi 12,12 juta meter per segi dengan nilai total Rp2,67 triliun. (lia)

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…