Suplai Air Bersih ke Jakarta Akan Ditingkatkan

NERACA

Jakarta – Peningkatan suplai air bersih untuk pemenuhan kebutuhan Jakarta akan segera ditingkatkan menjadi 21,5 meter kubik per detik oleh Perum Jasa Tirta (PJT) II. Untuk tahap awal, PJT II yang mendapat penugasan langsung tersebut dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan membangun Instalasi Pengolah Air (IPA) di Bekasi, Jawa Barat. Dengan adanya IPA baru tersebut, suplai air bersih ke Jakarta akan meningkat lima meter kubik per detik.Sekarang kita baru suplai air baku 16,5 meter kubik per detik untuk Jakarta. Dengan penambahan tersebut, nantinya suplai ke ibukota akan menjadi 21,5 meter kubik per detik,” kata Direktur PJT II, Herman Idrus di Jakarta, Rabu (8/5).

Herman mengatakan bahwa suplai air baku menuju Jakarta saat ini disalurkan melalui Tarum Barat untuk kemudian dialirkan ke Pulogadung, Pejompongan, dan Buaran. Untuk tahap I kebutuhan dana investasi mencapai Rp1,6 triliun. Pembangunan ditargetkan akan selesai pada 2015. PJT II saat ini sedang menyiapkan proses pelelangan dan pembentukan institusi pengelolanya,” jelas Herman.

Sekarang sedang persiapan tender, kata dia. Tendernya sendiri akan berlangsung selama tiga bulan dan pada awal tahun 2014 sudah bisa mulai dikerjakan,” tambahnya. Dirut PJT II mengatakan, paket pekerjaan tersebut termasuk untuk pembuatan Detail Engineering Design (DED). Pembangunan program ini merupakan penugasan khusus dari Kementerian PU kepada PJT II. Selanjutnya PJT II akan bermitra dengan swasta atau Badan Usaha Miliki Daerah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Barat.

Dana investasi tahap I senilai Rp1,6 triliun, menurut Herman komposisinya 70% akan berasal dari swasta dan sisanya akan dipenuhi Pemerintah. Pekerjaan tersebut nantinya akan dilanjutkan tahap II untuk penambahan suplai air bersih selanjutnya dengan kapasitas 10 meter kubik per detik. Targetnya sampai tahun 2017 kita memang harus bisa menambah 15 meter kubik per detik. Tahap I yang sedang kita kejar ini tambahan lima meter kubik selanjutnya diselesaikan pada tahap II,” kata Herman. Untuk pembangunan tahap II tersebut kebutuhan dananya senilai Rp2,1 triliun. Herman menegaskan pembangunan program ini penting mengingat kebutuhan air bersih masyarakat Jakarta yang sangat besar pada saat ini dan ke depannya. [iqbal]

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…