Permintaan Ban Off Road Merangkak Naik

Jika melihat kebutuhan ban premium yang semakin meningkat, pasar ban kendaraan medan terjal atau off road disinyalir tak kalah dengan pangsa pasar ban premium.   

NERACA

Meski punya porsi penjualan kecil, prospek bisnis ban kendaraan medan terjal (off road) seperti mobil kabin ganda atau sport utility vehicle (SUV) masih bertumbuh. Apalagi, pemain yang berkecimpung di bisnis ini bisa dihitung dengan jari.

Dari rata-rata penjualan ban domestik yang sebesar 11 juta unit per tahun, porsi ban off road rata-rata sekitar 150.000 unit-200.000 unit per tahun. \"Ban ini umumnya dipakai di wilayah pertambangan,\" ungkap Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI), Azis Pane .

Meski pasarnya kecil, hal itu tidak menyurutkan langkah PT Bridgestone Tire Indonesia memperkuat pasar di segmen ini. Kemarin, pabrikan asal Jepang ini melansir ban medan terjal terbaru atau istilahnya mud terrain (M/T) yakni Dueler M/T 674 untuk menggantikan produk lawas, Dueler M/T 673. \"Kami  berharap dengan ban baru ini bisa menjangkau pasar lebih luas,\" kata Eko Supriyatin, Product Planning Manager PT Bridgestone Tire Indonesia.

Asal tahu saja, sebenarnya Bridgestone telah memiliki produk Dueler M/T 673 di pasar Indonesia sejak 10 tahun lalu, namun semakin besarnya pertumbuhan pasar SUV dan kabin ganda membuat pabrikan ban lain membuat produk yang lebih beragam.

Eko berharap adanya produk baru ini bisa mendongkrak pangsa pasar ban off road Bridgestone sebesar 40% tahun ini. Tahun lalu, mereka sudah menggenggam sekitar 30% pangsa pasar ban medan terjal ini.

Selain produk baru, Bridgestone Tire Indonesia juga akan memperluas jaringan pemasaran. Mereka akan menambah sekitar 40 outlet penjualan, seperti Samarinda, Medan, Palembang, serta Jakarta sampai akhir tahun ini. Saat ini, mereka telah mempunyai 200 outlet penjualan.

Lebih lanjut Eko mengungkapkan bahwa ban Dueller M/T 674 telah diproduksi di Indonesia dengan kapasitas produksi sekitar 130.000 unit per tahun. Sekitar 40% dari produksi diekspor ke Australia, Thailand, Amerika Serikat, dan Asia Pasifik.

Namun hingga kini, Bridgestone belum menjual produk Dueller ke pabrikan otomotif dalam bentuk original equipment manufacture (OEM). \"Namun kami sudah siap bila ada yang ingin produk kami,\" katanya.

Tak mau kalah, PT Gajah Tunggal Tbk juga menikmati bisnis ban off road. Menurut Arijanto, Direktur Pemasaran Gajah Tunggal, produk ban off road mereka yakni Savero bisa terjual antara 12.000 unit - 15.000 unit per bulan. \"Permintaan ban ini cukup besar, karena semakin banyak orang yang mengganti mobilnya dengan kabin ganda atau SUV,\" tuturnya.

Konsumen dari sektor pertambangan dan perkebunan masih menguasai sekitar 60%-65% dari total penjualan Savero. Arijanto menargetkan, tahun ini, Savero bisa menguasai 30%-35% pasar ban off road. Tahun lalu, produk ini menggenggam 27% pasar ban off road nasional.

Persaingan Industri Ban

Persaingan pasar ban mobil di Indonesa makin ramai dengan kehadiran merek baru, yakni Marshal. Ban Marshal sendiri merupakan merek global yang telah memproduksi lebih dari lima juta ban dan terjual pada 105 negara di seluruh dunia sejak 1984.

PT Marshal Tire Indonesia (MTI) resmi meluncurkan ban mobil penumpang, varian Sport Utility Vehicle (SUV), truck ringan, truk berat, bus serta mobil off-road.

\"Kami hadir di Indonesia untuk memberikan pilihan ban terbaik yang paling sesuai dengan kebutuhan para pecinta mobil, perusahaan transportasi, pemain industri di bidang pertambangan, industri berat serta perkebunan,\" jelas General Manager Sales & Marketing MTI, John M Arsyad.

Sementara itu, Senior Executive Vice President of Head of Sales Kumho Tire Co. Ltd, Se Chang Park mengatakan produknya belum begitu terkenal di kawasan Asia, meski demikian merek ban Marshal lebih dikenal dan populer di pasar Eropa, Timur Tengah dan Australia.

Sebagai tahap awal bisnis di Indonesia, MTI akan melempar 150-200 ribu ban Marshal ke pasar yang didatangkan langsung dari Korea, Vietnam dan China yang sesuai dengan peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Rencana ini akan didukung oleh jaringan distributor serta layanan purna jual yang kuat terutama di pulau-pulau besar seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan wilayah-wilayah pertambangan dan perkebunan strategis lainnya.

Ban Marshal ditawarkan dengan harga yang kompetitif. Ban mobil penumpang ditawarkan mulai dari Rp500 ribu sampai Rp3 jutaan.

 

BERITA TERKAIT

Ini Dia Tips Merawat Kendaraan Pasca Mudik Libur

NERACA Jakarta –  Selama perjalanan mudik, beragam kondisi seperti kemacetan lalu lintas, variasi medan jalan, cuaca, dan hal lainnya dapat…

OMODA & JAECOO Akan Ekspansi Lebih Dari 60 Pasar Baru - STRATEGI GLOBAL 2030:

NERACA Wuhu - OMODA & JAECOO mengumumkan rancangan strategi global yang akan diimplementasikan pada tahun 2030 mendatang. Strategi ini berfokus pada…

Suzuki Komit Kembangkan Angkutan Kota di Indonesia

NERACA Jakarta – Hampir memasuki usia emas, Suzuki Carry telah mewarnai perjalanan panjang perkembangan angkutan kota di berbagai daerah Indonesia.…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Ini Dia Tips Merawat Kendaraan Pasca Mudik Libur

NERACA Jakarta –  Selama perjalanan mudik, beragam kondisi seperti kemacetan lalu lintas, variasi medan jalan, cuaca, dan hal lainnya dapat…

OMODA & JAECOO Akan Ekspansi Lebih Dari 60 Pasar Baru - STRATEGI GLOBAL 2030:

NERACA Wuhu - OMODA & JAECOO mengumumkan rancangan strategi global yang akan diimplementasikan pada tahun 2030 mendatang. Strategi ini berfokus pada…

Suzuki Komit Kembangkan Angkutan Kota di Indonesia

NERACA Jakarta – Hampir memasuki usia emas, Suzuki Carry telah mewarnai perjalanan panjang perkembangan angkutan kota di berbagai daerah Indonesia.…