Kunjungan Wisman Meningkat 10,43%

NERACA

Jakarta – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Februari 2013 meningkat 10,43% terhadap kunjungan wisman pada Januari 2013. “Kunjungan wisman naik 10,43% menjadi 678,4 ribu kunjungan,” kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, belum lama ini. Jika dibandingkan dengan kunjungan wisman Februari 2012 yang sebesar 592,5 ribu kunjungan, kenaikan terjadi sebesar 14,50%.

Menurut Kepala BPS Suryamin, kenaikan ini terjadi terutama karena perayaan tahun baru Imlek. “Kenaikan ini karena Imlek, banyak yang berkunjung ke Indonesia. Tapi terlihat dari tahun 2007, tiap Februari terjadi peningkatan terus. Artinya, diharapkan bukan karena Imlek saja, tapi juga karena objek wisata yang lain. Diharapkan objek wisata lain memberikan kontribusi juga,” jelas Suryamin.

Secara kumulatif, selama Januari‒Februari 2013, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 1,29 juta kunjungan atau meningkat 3,82% dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2012. “Periode Januari-Februari 2013 kunjungan wisman sebesar 1,29 juta orang. Pada 2012 dengan periode yang sama, jumlahnya sebesar 1,245 juta orang. Berarti tahun ini terjadi peningkatan 3,82%,” jelas Suryamin.

Kenaikan jumlah kunjungan wisman ini terjadi di sebagian besar pintu masuk utama, dengan persentase kenaikan tertinggi tercatat di pintu masuk Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta sebesar 35,45%, diikuti Bandara Internasional Lombok, Mataram 33,79%, dan Bandara Minangkabau, Padang 30,40%.

Sementara itu, jumlah kunjungan wisman melalui tujuh pintu masuk mengalami penurunan, dengan penurunan tertinggi terjadi di Bandara Adi Sumarmo, Surakarta sebesar 29,67%, dan penurunan terendah di Bandara Sepinggan, Balikpapan 0,30%. Meski terjadi peningkatan dalam jumlah wisman, tetapi rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia menurun.

Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang selama Februari 2013 di 23 provinsi di Indonesia mencapai 1,91 hari, turun 0,14 hari jika dibanding rata-rata lama menginap pada Februari 2012. Apabila dibandingkan dengan rata-rata lama menginap pada Januari 2013 juga mengalami penurunan sebesar 0,06 hari.

Secara keseluruhan, rata-rata lama menginap tamu asing pada Februari lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia, yaitu masing-masing 2,72 hari dan 1,68 hari. Jika dirinci menurut provinsi, rata-rata lama menginap tamu yang tertinggi pada Februari 2013 terjadi di Provinsi Bali yaitu 2,98 hari, diikuti oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,68 hari, dan Sulawesi Utara 2,16 hari. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu yang terendah terjadi di Provinsi Sumatera Barat yaitu 1,44 hari.

Untuk tamu asing, rata-rata lama menginap tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Timur yakni 4,15 hari. Sedangkan rata-rata lama menginap tamu asing terpendek terjadi di Provinsi Sumatera Utara sebesar 1,55 hari. Sementara itu, untuk tamu Indonesia, tercatat rata-rata lama menginap tertinggi di Provinsi Bali sebesar 2,43 hari, dan terendah terjadi di Provinsi Sumatera Barat sebesar 1,41 hari.

Hunian kamar turun

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang pada Februari 2013 di 23 provinsi di Indonesia mencapai rata-rata 49,18% atau turun 1,64 poin dibandingkan TPK Februari 2012 yang sebesar 50,82%. Apabila dibanding dengan TPK Januari 2013 yang tercatat 46,51 persen, TPK Februari 2013 naik sebesar 2,67 poin.

Pada Februari 2013, TPK tertinggi tercatat di Provinsi Lampung sebesar 70,88%, diikuti Provinsi Sulawesi Tengah 64,04 persen, dan Bali 58,05 persen. Sedangkan TPK terendah terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang hanya tercatat sebesar 35,02 persen.

Penurunan TPK hotel berbintang pada Februari 2013 dibanding Februari 2012 terjadi di sebagian provinsi, dengan penurunan tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 12,44 poin dan Kalimantan Selatan 12,19 poin. Sementara itu, dibanding Januari 2013, kenaikan TPK Februari 2013 terjadi hampir di semua provinsi, dengan kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Lampung sebesar 25,47 poin, diikuti Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 16,57 poin. [iqbal]

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…