Investor Singapura Investasi Rp1 T Bangun Pusat Kesehatan Lansia

NERACA

Jakarta – Investor dari Singapura, BH Worldcare, berencana membangun pusat perawatan kesehatan untuk kaum lanjut usia (Lansia) di Indonesia. Perusahaan jasa kesehatan asal Singapura itu menyiapkan dana sedikitnya Rp1 triliun untuk membidik pasar konsumen Lansia yang biasa berobat ke luar negeri.

Chairman Borderless Healthcare Group Dr Wei Siang Yu mengatakan, perusahaan kesehatan terintegrasi itu nantinya akan memberikan layanan bagi generasi perak di Indonesia.  ”Meningkatnya penduduk usia di atas 60 tahun menciptakan industri baru bagi Indonesia,” ujar  Wei kepada pers di Jakarta, akhir pekan lalu.

BH Worldcare, perusahaan divisi Real Estate Group Healthcare Borderless bermarkas di Singapura, berencana untuk membangun pusat peristirahatan dengan layanan kesehatan dan kegiatan lain yang terintegrasi serta berteknologi tinggi di Indonesia. Dana yang akan ditanamkan perusahaan tersebut hampir mencapai Rp 1 triliun.

Pusat layanan kesehatan ini nantinya akan banyak memberikan layanan untuk para lansia dan generasi perak berkantung tebal yang selama ini selalu berobat ke berbagai negeri. Meningkatnya penduduk usia di atas 60 tahun itu menciptakan industri baru di negeri ini.

Manajemen BH Worldcare optimistis, bila digarap dengan layanan terintegrasi dan berteknologi tinggi, RI akan menjadi tempat eksotik bagi penduduk Lansia yang kaya di dunia maupun regional untuk melakukan perawatan dan pemulihan kesehatan. Hal ini terkait dengan sejumlah faktor seperti keramahan penduduk, banyaknya kawasan ekowisata di Indonesia, menjamurnya pengobatan ala herbal, dan SPA serta masih tingginya budaya penghormatan terhadap orangtua.

\"Pada tahap awal, kami sudah survei ke beberapa tempat di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Lombok, dan Bali yang memenuhi syarat sebagai tempat pemulihan serta istirahat bagi para penduduk usia lanjut berbagai negara,\" ujar Wei.

Dia mengatakan, dengan ekonomi Indonesia yang berpotensi tumbuh tinggi di dunia bersama China dan India, pembangunan industri pelayanan kesehatan global dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kondisi itu akan menjadi dasar yang kuat pada 2020, saat Indonesia mulai mengalami peningkatan jumlah penduduk generasi perak.

Saat ini, Indonesia adalah pasar layanan kesehatan terbesar di Asia Tenggara yang dikelilingi negara-negara seperti Singapura dan Australia yang sudah terlebih dahulu mengalami ledakan penduduk usia lansia. Sesuai dengan perkembangan globalisasi, pelayanan kesehatan akan menjadi borderless melewati batas-batas wilayah sebuah negara.

\"Melalui kemajuan teknologi dan inovasi, Indonesia akan menjadi tujuan wisata kesehatan dunia,\" tuturnya. Industri SPA, layanan kesehatan, dan industri jamu dipadukan dengan teknologi akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk menikmati Indonesia.

Wei meyakini, dengan keunikan Indonesia, maka akan mengundang penduduk usia lanjut untuk menikmati tempat peristirahatan atau wisata medis di Indonesia, terutama wisatawan dari negara-negara Eropa, China, Jepang, Korea, Hong Kong, Taiwan, dan Singapura.

Nantinya, layanan kesehatan ini akan dilayani oleh dokter-dokter kelas dunia dari AS, Jepang, Korea, Singapura, dan Eropa serta akan bekerja sama dengan dokter lokal. Layanan kombinasi ini diharapkan menjadi cara untuk memberdayakan dokter lokal, sekaligus perawat lokal yang akan memperoleh pelatihan keterampilan.

Menurut Wei, ada sejumlah faktor yang dianggap bisa mendukung berkembangnya layanan kesehatan lansia di Indonesia, antara lain keramahan penduduk, banyaknya kawasan ekowisata, serta menjamurnya pengobatan ala herbal dan spa. “Sasarannya untuk orang asing, tetapi tidak menutup kemungkinan orang Indonesia (lansia) yang menengah ke atas untuk mendapatkan perawatan,” katanya.

Pusat kesehatan terintegrasi tersebut akan dibangun oleh BH Worldcare di atas lahan sekitar 10 hektare. Beberapa lokasi yang sedang dipertimbangkan adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Lombok, dan Bali. Nantinya lokasi tersebut akan diintegrasikan dengan lahan pertanian organik untuk memasok makanan bagi para lansia. Selain itu, setiap lokasi akan dilengkapi dengan 100–- 250 unit vila, tempat hiburan, spa, medical care, dan lainnya.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…