Redam Gejolak Harga - Pasar Diguyur 10 Ribu Ton Bawang Putih

NERACA

 

Jakarta - Pemerintah cukup kewalahan menghadapi kenaikan harga bawang putih yang kenaikannya lebih dari 100% di beberapa daerah. Pasalnya terdiri dari 512 kontainer berisi produk hortikultura diantaranya bawang putih yang masih tertahan di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menegaskan dari 512 kontainer yang masih tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak, terdiri dari 332 kontainer yang berisi bawang putih atau sekitar 10.000 ton telah dilepas dipasar.

\"Dari 512 kontainer yang berada di Tanjung Perak, ada sekitar 332 kontainer yan telah memenuhi izin Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dan Surat Persetujuan Impor (SPI),\" ungkap Gita di kantornya, Senin (18/3).

Gita menjelaskan kuota dari 332 kontainer mencapai 10.000 ton. Ia berharap dengan melepas 10.000 ton bawang putih ke pasar bisa membuat harga bawang menjadi turun ke harga normal yaitu Rp15.000. \"Kami telah berkomunikasi dengan pengusaha untuk melepas bawang putih dengan harga Rp15.000. Nantinya penurunan akan bertahap. Pagi tadi, beberapa pasar telah menurunkan harganya sampai 15%,\" katanya.

Kontainer sisanya, lanjut Gita, telah mendapatkan sebagai perusahaan Importir Terdaftar (IT) namun RIPH SPI nya perlu diverivikasi lebih lanjut. Namun begitu, ia mengatakan ada sekitar 40 kontainer terindikasi melanggar peraturan karena tidak memiliki surat yang lengkap.

Ditindak Tegas

Terhadap kontainer yang belum memiliki izin tersebut, gita berjanji akan melakukan tindakan tegas seperti penyitaan, kembali diekspor atau dilelang. \"Kalau dimusnahkan, apakah itu hal yang bijaksana?. Atau dilelang termasuk diekspor kembali ke negara asalnya. Akan tetapi semangat Kami saat ini adalah menurunkan harga bawang putih,\" jelasnya.

Tak hanya bawang putih saja yang mengalami kenaikan, bawang merah yang produk asli dari Indonesia pun juga mengalami kenaikan di beberapa daerah. Mendag beralasan untuk bawang merah, pemerintah tidak terlalu khawatir pasalnya Indonesia adalah eksportir bawang merah sehingga tidak terlalu terganggu. \"Saat ini skala prioritas kami itu di bawang putih, tapi nantinya harga bawang merah akan turun karena sebentar lagi akan panen bawang merah,\" lanjutnya.

Kenaikan harga bawang merah dan putih mendapatkan reaksi keras dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia merasa kesal dengan Kementerian yaitu Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) lantaran tidak sigap menetralisir harga bawang merah dan bawang putih yang tengah meroket. \"Saya memang marah kemarin, karena urusan bawang merah dan putih ini berhari-hari kurang cepat, kurang kongklusif, dan kurang nyata penanganannya,\" ujar SBY akhir pekan kemarin.

SBY menjelaskan, khusus bawang merah sesungguhnya Indonesia merupakan negara eksportir. Akan tetapi, kata SBY, pada musim tertentu negara memang harus mengimpor bawang merah guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. \"Saya pernah ke Brebes langsung dan berdialog dengan petani bawang merah, saya mengerti apa yang dirasakan petani kita,\" ujar SBY.

Terkait bawang putih, tutur SBY, umumnya memang disokong oleh produk impor terutama dari China. Adapun kelangkaan bawang putih di pasaran, jelas SBY, disebabkan ada mis-koordinasi antara Kementerian dan Kementerian Perdagangan. \"Ternyata ada miss macth. Bawangnya sudah datang di pelabuhan, tapi rupanya ada keterlambatan proses di Kementan, tidak klop dengan Kemendag. Tidak segera dialirkan. Kalau bisa hari ini ya hari ini. Kan sudah selesai urusannya,\" ulas SBY.

Kendati demikian, SBY sudah mendapat laporan dari Mendag dan Mentan agar distribusi bawang putih dapat segera diedarkan di pasar. \"Insya Allah ada solusi cepat, di-deliver agar harga menjadi lebih stabil, rakyat percaya dan kemudian ada tindakan-tindakan berikutnya,\" ujar SBY.

Sebagaimana diketahui, sudah lebih dari sepekan ini harga bawang merah dan putih meroket tajam. Sekadar catatan, harga bawang putih kini sudah meroket hingga Rp 80.000 per kg dan harga bawang merah juga sudah menembus level Rp 50.000 per kg. Dikabarkan, meroketnya harga bawang ini disebabkan faktor cuaca dan produksi bawang merah yang tengah turun.

Namun begitu, pengakuan salah seorang pedagang di Pasar Bendungan Hilir (Benhil) mengatakan bahwa stok bawang merah dan putih yang didistribusikan di pasar mulai lancar sehingga menyebabkan harga mulai turun. \"Baru hari ini turunnya sekitar Rp 10.000 kemarin saya jual bawang merah dan putih Rp 60.000 sekarang mulai turun Rp 50.000 walaupun sedikit yang penting untung di pedagang,\" ujarnya.

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…