Banjir Jakarta - Benahi Ciliwung Butuh Rp 2 Triliun

NERACA

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum akan melakukan dua hal terhadap Ciliwung. Pertama membuat sodetan Kali Ciliwung yang akan dihubungkan ke Kanal Banjir Timur (BKT). Kedua melakukan normalisasi terhadap kali Ciliwung. “Total semua yang kami ajukan untuk sodetan dan normalisasi Ciliwung itu Rp 2 triliun,” kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Djoko mengatakan bahwa pelaksanaan kedua proyek tersebut adalah selama dua tahun. “Tahun ini diberikan berapa saja boleh lah, Rp600 (miliar) boleh, Rp 400 boleh, Rp 500 boleh. “Yang penting ada, supaya saya bisa tender. Yang penting kan ada modal,” ujar dia.

Mengenai sodetan atau terusan Kali Ciliwung, Djoko menjelaskan bahwa ide tersebut muncul karena sering terjadi di satu sisi Ciliwung banjir, tetapi di sisi lain pada saat yang sama, BKT kosong. “Pada saat banjir di Ciliwung, di BKT tidak banjir, itu kita sodet. Secara teknis, Kali Ciliwung lebih tinggi daripada BKT, sehingga air akan mengalir dari Ciliwung ke BKT. “Tapi kita bantu dengan pompa,” kata dia.

Sodetan ini dirancang berupa pipa yang melintasi bawah tanah dengan kedalaman 4-5 meter di bawah tanah. Dalam rancangan PU, jalur ini melewati permukaan bawah Jalan Sensus dan Jalan Otto Iskandar Dinata III di Jakarta Timur. "Panjangnya 2,15 kilometer. Kita harapkan, dengan alat-alat canggih nanti tidak perlu pembebasan tanah," kata Djoko.
Pembangunan sodetan ini sangat mungkin memunculkan gangguan lalu lintas luar biasa selama proses konstruksi yang diperkirakan selama dua tahun. Untuk itu, Djoko meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi tahu Kepala Kepolisian Jenderal Timur Pradopo untuk berkoordinasi mengenai pengaturan lalu lintas.

“Mudah-mudahan tidak mengganggu. Tapi saya yakin ada jalan yang terganggu. Nanti akan ada sosialisasi, nanti kita atur traffic management-nya. Pak Gubernur juga sudah akan melakukan sosialisasi pada masyarakat kalau-kalau nanti akan mengganggu,” jelas Djoko.

Sementara itu, untuk normalisasi Kali Ciliwung, PU akan melakukannya dari Manggarai sampai TB Simatupang yang jaraknya sekitar 20 km. “Dari Manggarai sampai Kasablanka. Itu sangat urgent. Kemudian, dilanjutkan dari Kasablanka sampai Simatupang, itu juga penting,” kata Djoko.

Tapi yang menjadi prioritas sekarang, kata Djoko, adalah bagaimana membebaskan tanah di Kali Ciliwung yang sekarang penuh dengan masyarakat. “Coba bayangkan, Kali Ciliwung yang ada sekarang lebarnya hanya 10 sampai 15 meter. Nanti akan menjadi 60 sampai 70 meter. Jadi banyak sekali yang akan dipindah. Secara konstruksi, normalisasi Ciliwung sebetulnya tidak membutuhkan waktu yang lama. Hanya butuh 2 tahun. Tetapi itu bisa dilakukan hanya jika pembebasan tanah sudah selesai,” kata dia.

Menurut Djoko, pemukiman yang nantinya akan menjadi tempat bagi masyarakat yang tadinya bermukim di bantaran Kali Ciliwung akan dipikirkan oleh Gubernur DKI Jakarta dan Menteri Perumahan Rakyat. “Kementerian PU bisa membantu tetapi hanya seperti rumah-rumah susun,” pungkas Djoko.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…