NERACA
Jakarta – Meski selama 2012 investasi tumbuh pesat, pemerintah mengaku tidak puas dengan capaiannya yang bertumbuh 24,6%. “Pemerintah menyambut baik realisasi investasi itu, namun jangan berpuas dulu dan perlu terus bekerja keras demi menarik investasi yang lebih besar pada tahun ini. Namanya pekerjaan itu jangan ada istilah puas. Kalau puas itu seakan-akan tidak mau meningkatkan. Kita cukup gembira dengan capaian itu namun masih banyak peluang kita untuk meningkatkan investasi kita," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantor Kementerian Perekonomian, Selasa (22/1).
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri Januari-Desember 2012 sebesar Rp313,2 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 24,6% dibandingkan realisasi investasi selama 2011 yang hanya Rp251,3 triliun atau meningkat 110,5% dibandingkan target yang ditetapkan Pemerintah sebelumnya sebesar Rp283,5 triliun.
BKPM menargetkan realisasi tahun ini mencapai Rp390 triliun atau lebih tinggi dari capaian tahun lalu sebesar Rp313 triliun. Indonesia diyakini masih akan menjadi lokasi investasi favorit pada tahun ini. "Survei mengatakan 50% pengusaha yang disurvei akan berinvestasi di Indonesia," tutur Hatta.
Pemerintah akan menggenjot realisasi investasi asing langsung pada tahun ini untuk menutup defisit current account (transaksi berjalan) Indonesia dan menutup defisit neraca perdagangan.
"Neraca perdagangan pun saya optimis akan membaik di 2013 ini. Asalkan memang kita rajin untuk menjaga iklim investasi dan juga cermat untuk mengendalikan impor," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kalangan dunia usaha agar dapat bersinergi dengan pemerintah dalam mengatasi kendala struktural yang selama ini menjadi penghambat arus masuk investasi ke Indonesia.
Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto, masalah kepastian hukum, birokrasi, infrastruktur, dan perburuhan menjadi prioritas utama untuk secepatnya diselesaikan. “Dunia usaha siap meningkatkan kemitraan dengan pemerintah untuk menghadapi tantangan dan peluang. Kami menyadari bahwa diperlukan integrasi yang lebih kuat antara dunia usaha dan pemerintah,” katanya.
Suryo mengungkapkan, Kadin bersama pemerintah sepakat mencari solusi terbaik untuk meningkatkan kinerja perekonomian Indonesia. Sebagai negara berpenduduk terbesar dengan kinerja perekonomian terbaik di Asia Tenggara, Indonesia harus melakukan langkah-langkah konstruktif untuk meningkatkan kinerja perekonomian nasional.
“Kita harus menjaga agar kepercayaan dunia internasional terhadap perekonomian kita tidak goyah. Masalah perburuhan cukup mengganggu. Kita harus jaga daya saing Indonesia. Terus terang, kita menghadapi tekanan perdagangan karena terjadi defisit,” ujarnya.
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…