E-Ticketing Transjakarta Segera Diluncurkan
NERACA
Jakarta – Minggu depan, Transjakarta akan meluncurkan lima kartu untuk pembayaran tiket bus armadanya. “Selasa depan, kami akan launching lima kartu untuk realisasi e-ticketing. Hari itu juga, pembayaran tiket bus Transjakarta bisa menggunakan kartu-kartu itu” kata Kepala Badan Layanan Umum TransJakarta Busway M. Akbar, kepada Neraca, Selasa (15/1).
Kartu-kartu elektronik tersebut nantinya akan dijadikan media pembayaran tiket bus Transjakarta yang selama ini masih memakai kertas. Penumpang tinggal menempelkan kartu tersebut ke mesin sensor yang akan disediakan di halte-halte bus. Dengan sendirinya, saldo kartu tersebut akan berkurang seharga tiket bus Transjakarta, yaitu Rp 3.500, atau Rp 2.000 untuk keberangkatan pukul 5 pagi sampai 7 pagi.
“Kami telah menggandeng lima bank untuk merealisasikan e-ticketing ini, yaitu Bank DKI, BCA, Mandiri, BRI, dan BNI 46,” kata Akbar. Kelimanya memiliki nama kartu yang berbeda. Kartu dari Bank DKI bernama Jakcard. BCA akan menggunakan kartu Flazz. Bank Mandiri menggunakan kartu e-toll card-nya yang juga dapat digunakan untuk membayar tarif tol. BRI akan menggunakan kartu Brizzi dan BNI 46 akan menggunakan kartu BNI 46 Card.
Sebetulnya, e-ticketing bukanlah hal baru bagi Transjakarta. Sebelumnya, Transjakarta sudah menggunakan Jakcard yang dikeluarkan oleh Bank DKI. Hanya saja, setelah kontrak habis, belum diperpanjang lagi. Baru minggu depan akan dilanjutkan berbarengan dengan empat kartu lainnya.
Penggunaan e-ticketing tidak serta-merta menggusur penggunaan tiket kertas. Penumpang akan diberi pilihan, bisa membeli tiket kertas atau menggunakan e-ticketing.
Meskipun begitu, tetapi arah Transjakarta ke depannya adalah menggunakan e-ticketing. Banyak manfaat digunakannya e-ticketing sebagai media pembayaran. Dengan e-ticketing, data akan lebih akurat, lebih rapi, lebih cepat, dan lebih efisien ketimbang tiket kertas.
E-ticketing memanfaatkan teknologi chip dalam bentuk smart card. Dalam kartu prabayar tersebut, penumpang dapat memakainya dalam beberapa kali perjalanan. Kartu tinggal ditempelkan atau didekatkan pada mesin card reader yang akan tersedia di seluruh halte Transjakarta. Jika saldo sudah tidak mencukupi, pintu barrier tidak akan terbuka.
Fungsi kartu-kartu tersebut bukanlah hanya untuk pembayaran tiket Transjakarta, tetapi juga untuk keperluan yang lain. Misalnya Brizzi dari BRI, selain nantinya bisa untuk membayar tiket bus Transjakarta, juga bisa untuk bertransaksi di setiap merchant yang menyediakan mesin CDMA. Demikian juga kartu Flazz dari BCA. Saat ini, kartu Flazz dapat digunakan untuk berbelanja di supermarket atau minimarket dan membayar di SPBU meskipun dengan nominal kecil.
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…