Realisasi Belanja Subsidi Sesuai Perkiraan

 

NERACA

Jakarta  - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, realisasi belanja subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada akhir 2012 yang tercatat mencapai Rp211,9 triliun telah sesuai perkiraan pemerintah meski kelebihan kuota dari target 40 juta kiloliter.

"Kalau melihat jumlah kuotanya, yang dibayarkan tahun 2012 adalah Rp211 triliun," ujarnya di Jakarta, Kamis  (3/1).

Menkeu mengatakan, realisasi tersebut telah melebihi pagu yang ditetapkan dalam APBN-Perubahan 2012 sebesar Rp137,5 triliun, karena penggunaan BBM bersubsidi telah mencapai 44,98 juta kiloliter dari kuota yang telah ditetapkan.

Namun, lanjut dia, kelebihan pembayaran akibat peningkatan volume BBM bersubsidi ini akan dibayarkan melalui APBN-Perubahan 2013 setelah dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Sisanya kita carry over ke tahun 2013, yang tentu akan dibayar kalau sudah ada anggaran perubahan dan selesai diaudit," ujarnya seperti dikutip Antara.

Sementara itu, terkait dana kompensasi sebesar Rp30,6 triliun yang dianggarkan pemerintah sebagai antisipasi fiskal apabila terjadi kenaikan harga BBM pada 2012, Menkeu memastikan dana tersebut tidak digunakan.

"Itu tidak digunakan di tahun 2012," katanya.

Subsidi Listrik

Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Agus Suprijanto menambahkan, realisasi subsidi listrik saat ini juga mengalami peningkatan hingga mencapai Rp94,6 triliun atau melebihi pagu dalam APBN-Perubahan 2012 sebesar Rp65 triliun.

"Yang listrik kemarin ada penambahan, sehingga agak over-run," ujarnya.

Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro mengatakan, peningkatan belanja subsidi listrik tersebut akibat adanya pertumbuhan konsumsi listrik dan harga jual saat ini yang jauh dibawah harga jual sebenarnya.

"Sebenarnya growth yang direncanakan cuma 7%, tapi ternyata hampir 10%. Dan, ingat PLN rugi itu karena harga jual jauh di bawah biaya sebenarnya," ujar Bambang. (doko)

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…