Sepanjang 2012, Kinerja IHSG Dinilai Terburuk Di Asia

NERACA

Jakarta – Ditahun naga air kemarin, industri pasar modal Indonesia mencatatkan kinerja yang buruk. Hal tersebut bisa di lihat target IPO yang tidak terealisasi, penurunan dana asing dari Rp 25, 67 triliun di 2011 menjadi Rp 15,44 triliun di 2012 hingga transaksi saham yang turun 9%.

Meskipun pemerintah mengklaim transaksi saham tutup tahun 2012 lebih baik dibandingkan negara Asia lain atau menguat 34,83 poin ke level 4.316,69. Namun menurut, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, kinerja IHSG menjadi salah satu yang terburuk di Asia, “Selama satu tahun ini, kinerja IHSG menjadi salah satu yang terburuk di Asia karena hanya menguat 12,94%,”katanya di Jakarta akhir pekan kemarin.

Meskipun demikian, beberapa saham masih dapat menunjukkan kinerja yang signifikan seperti BMTR, MNCN, ataupun IATA. “Harusnya bisa menguat minimal 20% kalau subsidi BBM dikurangi, kalau saham Astra Group dan pertambangan misalnya bisa performed,”ujarnya.

Kapitalisasi US$ 750 Miliar

Kendatipun demikian, kondisi ini tidak menyurutkan PT Bursa Efek Indonesia untuk mematok target transaksi dan kapitalisasi lebih besar lagi di tahun 2013. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito mengatakan, pihaknya menargetkan nilai kapitalisasi sebesar US$750 miliar dengan pencapaian saat ini sebesar US$425 miliar. “Kita tidak membuat target untuk jangka pendek. Tapi kita targetkan nilai kapitalisasi bisa sebesar US$ 750 miliar di tahun 2015, saat ini kan nilai kapitalisasi sudah US$ 425 miliar,”ungkapnya.

Menurutnya, rencana penambahan emiten pada tahun 2013 lebih terfokus pada jumlah emiten, bukan kenaikan khusus per sektor industri. Dengan bertambahnya jumlah emiten baru, pihaknya mencatat kapitalisasi bursa saat ini mengalami peningkatan sebesar 15,69% atau menjadi Rp4.092,3 triliun dari sebelumnya sebesar Rp3.537,29 triliun.

Sementara untuk perdagangan harian saham, lanjut dia mengalami penurunan hampir 9%. Hal tersebut dinilai masih lebih baik dibanding bursa dunia yang mengalami penurunan sebesar 15-23%. “Perdagangan harian turun karena memang likuiditasnya turun,”ungkapnya

Pihaknya mencatat, total nilai transaksi saham BEI sepanjang 2012 mencapai Rp 1.111,14 triliun, sedangkan tahun sebelumnya Rp1.223,44 triliun. Sementara sepanjang 2012, IHSG tercatat naik 12,9%.

Kata Ito, sentimen negatif dari bursa AS dan Eropa sepanjang tahun 2012 masih mempengaruhi investor asing untuk masuk pasar saham Indonesia. “Aliran dana asing sepanjang 2012 menjadi Rp15,4 triliun dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp25,67 triliun,”jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pada 2013 pelaku pasar harus bersiap diri untuk menghadapi ekonomi yang tak menentu. Karena dunia belum menunjukkan ekonomi yang membaik. IHSG dapat berada di kisaran 4.300 jika ekonomi 2012 tumbuh sebesar 6,3%, inflasi 4,5%.

Agus menuturkan, perdagangan saham akhir tahun 2012 di BEI yang ditutup di level indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 4.316,69 dan tercatat menguat sebesar 34,83 poin menunjukkan kinerja bursa Indonesia cukup baik, di tengah kondisi ekonomi dunia yang menurun. “Selama satu tahun, ekonomi kita bisa tumbuh 6,3 persen. Ini suatu pencapaian yang bagus, jika melihat pengaruh krisis dunia ke Indonesia,” jelasnya. (lia)

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…