PNPM LMP Kelola US$ 51 Juta untuk Sumatera dan Sulawesi

NERACA

 

Jakarta – Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri Pedesaan (PNPM LMP) melaksanakan pembangunan masyarakat berbasis lingkungan di Sumatera dan Sulawesi sepanjang 2008-2012 dengan total anggaran US$ 51 juta.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kementerian Dalam Negeri, Selasa (4/11).

Dana untuk PNPM LMP didapat dari berbagai donor, yaitu Ausaid, Canadian International Development Agency (CIDA), Danish International Development Agency (Danida) Denmark, Department for International Development (DFID) Inggris, dan Kerajaan Belanda. “Yang terbesar adalah dari Denmark, yaitu sekitar US$ 16 juta. Kedua terbesar dari Kanada, yaitu US$ 9,8 juta,” jelas PNPM Support Facility untuk proyek PNPM LMP Prianto Wibowo.

Meskipun total dana yang terkumpul sebesar US$ 51 juta, penyaluran dana yang betul-betul sampai ke masyarakat, atau disebut Bantuan Langsung Masyarakat, sebesar US$ 31,5 juta.

“Sisa anggaran dipergunakan untuk hal lain, misalnya untuk training, operasional, dan hal-hal teknis lainnya,” kata Prianto. Sampai sekarang, 99% dana sudah digunakan.

Untuk menjalankan PNPM LMP, Direktorat Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Ditjen PMD, sebagai pelaksana, merangkul beberapa lembaga, yaitu OMS Wildlife Conservation Society dan Operation Wallacea Trust.

Program ini dilaksanakan selama empat tahun di 8 provinsi, 33 kabupaten, dan 78 kecamatan di Sulawesi dan Sumatera. Jumlah kegiatan yang terdanai dari dana ini sejumlah 2.600 kegiatan masyarakat pedesaan terkait pengelolaan sumber daya alam dan energi terbarukan. Lebih dari 1,5 juta orang menerima manfaatnya.

Tingkatkan Perekonomian

Salah satu yang jadi andalan program LMP adalah menggerakkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Separuh dari dana LMP yang totalnya US$ 51 juta adalah untuk PLTMH, padahal jumlah proyeknya hanya 155 buah.

“Masing-masing proyek bisa diberikan Rp 300 juta sampai Rp 2 miliar,” kata Prianto.

Keberadaan PLTMH bagi masyarakat pedesaan cukup terasa. Misalnya saja yang terasa di Desa Tulaktalo, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Desa ini mendapatkan dana Rp 500 juta untuk pengadaan PLTMH. Pelatihan dilakukan tiga kali agar masyarakat bisa menjalankan PLTMH ini secara mandiri.

Untuk pengembangan mikro hidro ini, bantuan teknis didapat dari Technical Support Unit (TSU) yang didanai oleh Deutsche Geselischaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

Kepala Desa Tulaktalo Mahmuddin menyampaikan keuntungan perekonomian masyarakat dari PLTMH. “Sebelumnya kami pakai generator. Satu malam itu habis 2 liter bensin, bisa untuk menyalakan lampu dari jam 4 sore sampai jam 10 malam. Harga bensin di sana Rp 6.000/liter. Jadi satu hari Rp 12.000. Satu bulan sudah Rp 300.000 lebih,” jelas Mahmuddin kepada Neraca.

Bandingkan dengan ketika masyarakat Desa Tulaktalo sudah memanfaatkan PLTMH. Satu bulan dikenakan iuran Rp 20.000. “Rp 25.000 kalau punya TV,” tambah Mahmuddin. Dengan iuran tersebut, lampu bisa menyala tidak hanya sampai jam 10 malam, tetapi bisa sampai jam 8 pagi. “Masyarakat sangat merasakan manfaat ekonominya,” jelas dia.

Terdapat 135 rumah yang teraliri listrik dari proyek LMP ini. Listrik yang dihasilkan mencapai 16 ibu watt. Iuran Rp 20 ribu – Rp 25 ribu per bulan dikumpulkan untuk membiayai operator dan perawatan. “Masih ada sisa uang, kami masukkan ke rekening khusus untuk perbaikan sewaktu-waktu dibutuhkan,” jelas Mahmuddin.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…