Bappenas: Ekspor Tetap Penting untuk Dukung Pertumbuhan

NERACA

Jakarta   - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana mengatakan, peran ekspor masih tetap diperlukan untuk mendorong pencapaian target angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada 2013.

"Tahun depan tentunya peran ekspor tetap diperlukan karena tanpa adanya kinerja ekspor, akan sulit mencapai angka pertumbuhan sebesar 6,5%," kata Armida usai menerima kunjungan delegasi pengusaha China di gedung Bappenas Jakarta, Senin (19/11) seperti dikutip Antara.

Armida memaparkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2013.

Tema yang diusung RKP Tahun 2013 adalah 'Memperkuat Perekonomian Domestik bagi Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat'. RKP itu memuat isu strategis, seperti peningkatan daya saing, peningkatan daya tahan perekonomian domestik, peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat, dan pemantapan stabilitas sosial dan politik.

Menurut Armida, pemerintah menggunakan RKP 2013 sebagai bahan pembahasan kebijakan umum dan prioritas anggaran di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan K/L menggunakan RKP 2013 dalam melakukan pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran K/L dengan DPR.

"Meskipun tema besar RKP 2013 adalah memperkuat perekonomian domestik, tentu kita tetap memerlukan kinerja ekspor," ujarnya.

Non Tradisional

Direktur Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, di tengah kondisi perekonomian global yang belum pulih dari krisis, ekspor Indonesia ke negara non tradisional terlihat semakin menguat.

Menurutnya, andil ekspor nonmigas Indonesia ke 5 negara tujuan utama (China, Jepang, Amerika Serikat, India, dan Singapura) pada periode Januari-September 2012 mencapai 48,9%. Angka ini sedikit menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yangg sama yaitu sebesar 49%.

"Meski turun sedikit, hal ini menunjukkan adanya proses diversifikasi pasar ke arah pasar non tradisional yang semakin menguat, karena bersamaan dengan hal tersebut, pangsa pasar ekspor ke negara non tujuan utama adalah sebesar 51,1 persen pada periode Januari-September 2012, yang naik dari tahun sebelumnya pada periode yang sama yaitu 51%," jelas Amalia. (doko)

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…