Ekonomi Indonesia Dikhawatirkan "Overheating" - Defisit Transaksi Berjalan Melebar



 

NERACA

Jakarta - Pemerintah perlu menjaga permintaan dalam negeri, mengurangi ketergantungan impor, khususnya barang modal, dan tetap mengupayakan peningkatan aliran modal asing masuk menyusul kekhawatiran akan terjadinya peningkatan pemanasan ekonomi (economic overheating) akibat melebarnya defisit transaksi berjalan.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa berharap, defisit transaksi berjalan bisa di bawah 2% dari Prodk Domestik Bruto (PDB) pada akhir tahun ini. "Sekarang defisit transaksi berjalan kita sudah berada di bawah 3% dari PDB. Diharapkan pada akhir 2012 angkanya sekitar 2% itu bisa turun menjadi satu koma sekian persen. Dan ini menunjukkan tren yang bagus," ujarnya, Selasa (13/11).

Di sisi lain, Hatta menyampaikan bahwa penurunan ekspor yang terjadi belakangan ini tidak terlalu berdampak terhadap ekonomi Indonesia. Hal ini karena Indonesia ditopang oleh ekonomi domestik yang masih kuat. "Indonesia patut bersyukur karena faktor ekspor itu hanya 20%-an saja dari PDB, sehingga kalaupun ada efeknya tidak akan terlalu menghantam, tidak terlalu berat, karena ekonomi domestik kita yang kuat. Karena itu, pasar domestik harus dijaga. Jangan dibanjiri barang-barang impor," ujarnya.

Pemerintah berharap pengereman impor, diversifikasi pasar ekspor, dan koordinasi yang erat dengan Bank Indonesia dapat mengatasi defisit transaksi berjalan.

Langkah Pemerintah

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Firmanzah mengatakan, beberapa langkah tengah dijalankan pemerintah untuk menekan defisit transaksi berjalan yang melebar dari US$3,2 miliar pada kuartal I/2012 menjadi US$6,9 miliar pada kuartal II/2012.

"Untuk menggenjot ekspor, pemerintah mengupayakan diversifikasi pasar ekspor dan hilirisasi untuk meningkatkan nilai produk ekspor," terangnya. Firmanzah menuturkan, dari sisi kebijakan fiskal, pemerintah terus mendorong penghematan pada sektor-sektor yang mengontribusikan impor dan meningkatkan aliran investasi, terutama investasi asing langsung (FDI).

Untuk mereduksi beban importasi BBM dalam neraca transaksi berjalan, lanjut Firmanzah, pemerintah menerapkan pembatasan dan pelarangan penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan dinas pemerintah di Jawa-Bali dan akan diperluas ke seluruh Indonesia.

"Pemerintah juga mengusulkan pengurangan subsidi kepada pelanggan PLN di atas 1300 VA ke DPR pada 2013," katanya. Dia juga menegaskan pemerintah akan terus berkoordinasi dengan BI untuk mengantisipasi tekanan pada transaksi berjalan.



Tekanan Besar

Sementara, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan tekanan terhadap transaksi berjalan masih akan cukup besar selama ekspor belum menunjukkan perbaikan kinerja yang signifikan.

"Kita sendiri selama ekspor belum bisa rebound cepat, tekanan terhadap transaksi berjalan masih akan cukup besar. Mudah-mudahan ada perlambatan dari impor dan ekspornya sedikit meningkat," ungkapnya.

Meski demikian, Bambang berpendapat defisit transaksi berjalan sebagai kondisi yang wajar. Yang terpenting, defisit tidak membesar. "Jadi kita jangan terlalu takut bahwa ini berbahaya. Tapi yang kita jaga adalah jangan sampai defisit transaksi berjalan membesar, itu saja," katanya. 

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…