Pangan Strategis

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia. Sebagai kebutuhan dasar dan hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting dan strategis bagi kehidupan suatu bangsa.

Jika ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya, maka dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilisasi nasional yang dapat meruntuhkan pemerintah yang sedang berkuasa.

Bagaimanapun, pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber zat gizi (karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air) menjadi landasan utama manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan.

Jumlah macam makanan dan jenis serta banyaknya bahan pangan dalam pola makanan di suatu negara atau daerah tertentu, biasanya berkembang dari pangan setempat atau dari pangan yang telah di tanam di tempat tersebut untuk jangka waktu yang panjang. Di samping itu kelangkaan pangan dan kebiasaan bekerja dari keluarga, berpengaruh pula terhadap pola makanan

Bagi Indonesia, pangan diidentikkan dengan beras karena jenis pangan ini merupakan makanan pokok utama. Pengalaman telah membuktikan bahwa gangguan ketahanan pangan seperti meroketnya kenaikan harga beras waktu krisis ekonomi 1997/1998 telah memicu kerawanan sosial yang membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas nasional.

Dengan pertimbangan pentingnya beras tersebut, Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangannya dari produksi dalam negeri. Pertimbangan tersebut menjadi semakin penting bagi Indonesia karena jumlah penduduknya semakin membesar dengan sebaran populasi yang luas dan cakupan geografis yang luas dan tersebar. Indonesia memerlukan ketersediaan pangan dalam jumlah mencukupi dan tersebar, yang memenuhi kriteria kecukupan konsumsi maupun persyaratan operasional logistik.

Indonesia yang sedang mengalami perubahan iklim tentunya berdampak pada harga beras di pasaran mengalami kenaikan. Kenaikan harga beras terjadi karena produksi beras mengalami penurunan yang disebabkan oleh kemarau panjang, hal ini menyebabkan harga beras di pasaran melonjak tinggi begitu juga dengan biaya produksi dan distribusi. Jika dibiarkan secara terus menerus, hal tersebut akan berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi di Indonesia yang sangat berdampak kepada masyarakat menegah ke bawah.

Patut diketahui, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga stabilitas produksi beras pangan. Pertama, pemerintah dapat memberikan dukungan kepada para petani dalam bentuk bantuan teknis, pembiayaan, dan pengadaan sarana produksi yang memadai. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas padi dan mengurangi risiko kegagalan panen.

Selain itu, pemerintah juga dapat mendorong adopsi teknologi pertanian yang lebih modern dan efisien. Teknologi seperti irigasi modern, penggunaan varietas unggul, dan pengendalian hama dan penyakit yang lebih baik dapat membantu meningkatkan produksi beras secara signifikan.

Pemerintah juga perlu memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dalam upaya menjaga stabilitas produksi beras pangan. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan menurunkan kualitas tanah. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan yang baik dalam penggunaan input pertanian agar produksi beras dapat berkelanjutan dalam jangka panjang.

Selain menjaga stabilitas produksi, menjaga stabilitas harga beras juga sangat penting. Fluktuasi harga beras dapat berdampak pada daya beli masyarakat dan kestabilan ekonomi. Untuk menjaga stabilitas harga, pemerintah dapat melakukan kebijakan yang mendorong efisiensi dalam rantai pasokan beras, seperti pengaturan distribusi dan pengendalian stok. Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan intervensi pasar melalui kebijakan impor dan ekspor untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan beras.

Selain peran pemerintah, kerjasama antara petani, produsen, dan pedagang juga sangat penting dalam menjaga stabilitas harga beras. Dalam situasi pasokan yang berlebihan, petani dapat bekerja sama dengan produsen dan pedagang untuk mencari solusi seperti penyimpanan atau diversifikasi produk. Sedangkan dalam situasi pasokan yang terbatas, kerjasama yang baik juga diperlukan agar distribusi beras dapat berjalan dengan lancar dan harga tetap stabil.

BERITA TERKAIT

Wujudkan Budaya Toleransi

Pelaksanaan sidang MK sudah selesai dan Keputusan KPU telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres 2024-2029. Masyarakat telah menjalankan gelaran…

Cegah Dampak El Nino

Ancaman El Nino di negeri belakangan ini semakin kentara, apalagi data BPS mengungkapkan sektor pertanian saat ini hanya berkontribusi sekitar…

Permendag Tak Akomodatif

  Meski aturan pembatasan jenis dan jumlah barang kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) sudah dicabut, penumpang pesawat dari luar negeri…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Wujudkan Budaya Toleransi

Pelaksanaan sidang MK sudah selesai dan Keputusan KPU telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres 2024-2029. Masyarakat telah menjalankan gelaran…

Cegah Dampak El Nino

Ancaman El Nino di negeri belakangan ini semakin kentara, apalagi data BPS mengungkapkan sektor pertanian saat ini hanya berkontribusi sekitar…

Permendag Tak Akomodatif

  Meski aturan pembatasan jenis dan jumlah barang kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) sudah dicabut, penumpang pesawat dari luar negeri…