Jakarta-Calon Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu Presiden China Xi Jinping di Balai Rakyat Agung, Beijing, awal pekan ini. Pertemuan menjadi sorotan lantaran Prabowo bertolak ke China dan menemui Xi Jinping sebelum resmi dilantik menjadi Presiden RI. Dalam pertemuan itu, mereka membahas sejumlah topik seperti penguatan kerja sama hingga titipan salam untuk Presiden RI Jokowi.

NERACA

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet,  kunjungan Prabowo ke China dalam rangka memenuhi undangan. Artinya, Beijing memang telah mengakui dan menerima Ketua Umum Gerindra tersebut menjadi presiden terpilih.

Keuntungannya, kemungkinan besar Indonesia akan menerima investasi lebih dari China melalui kerja sama yang akan makin banyak. "China pun memandang Indonesia sebagai salah satu mitra yang utama. Apalagi kita tahu bahwa beberapa proyek yang sudah dilakukan itu sifatnya jangka panjang sehingga hubungan bilateral kedua negara tentu perlu terus di maintenance agar tidak hanya untuk menjaga keberlanjutan proyek yang sudah berjalan tetapi juga membuka peluang untuk proyek-proyek selanjutnya antara kedua negara," ujar Rendy.

Prabowo-Gibran sejak kampanye memang mendeklarasikan akan melanjutkan program yang sudah dijalankan Jokowi. Karenanya, kunjungan ini sudah pasti akan membuat hubungan kedua negara makin erat.

"Apalagi jika pemerintah baru nantinya akan melanjutkan berbagai proyek infrastruktur baik yang sifatnya konvensional maupun yang sifatnya green infrastruktur yang menurut saya tentu membutuhkan tambahan pendanaan terutama dari negara-negara pemilik modal seperti China," imbuhnya.

Namun, Rendy menilai keberlanjutan hubungan dagang dan perekonomian dengan China juga perlu disikapi dengan menelaah kembali segala perjanjian yang sudah dilakukan di pemerintahan sebelumnya.

"Artinya kita tahu bahwa investasi asing yang masuk ke Indonesia itu perlu dinilai apakah dia telah memberikan dampak yang ingin dicapai oleh pemerintah sebelumnya dan apa saja catatan-catatan. Seperti, misalnya kalau kita bicara investasi asing nikel di beberapa daerah di Indonesia yang tentu punya catatan khusus terutama masalah keberlanjutan dari investasi itu sendiri," tutur dia.

Selain itu, keberlanjutan hubungan dengan China juga harus memperhatikan kedekatan dengan negara lain terutama Amerika Serikat (AS). Karena, hubungan Beijing dan Washington tidak akur, maka jangan sampai ikut berdampak ke Indonesia. "Pemerintah selanjutnya tentu punya tugas untuk memimpin hubungan diplomatik politik global dengan semua mitra negara di pemerintahan tanpa terkecuali," kata Rendy seperti dikutip cnnindonesia.com.

Hubungan Erat Penting

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menilai, kunjungan tersebut menggambarkan bahwa China memandang posisi Indonesia cukup menentukan di kancah global. Sebab, kedatangan Prabowo berdasarkan undangan pemerintah China, bukan inisiatif dalam negeri.

Menurutnya, kondisi ini tentu menguntungkan Indonesia dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menarik lebih banyak kerja sama hingga investasi. "Indonesia harus memanfaatkan hal ini, menjadikannya sebagai modal untuk meningkatkan bargaining position terhadap China. Bahwa China juga membutuhkan dukungan Indonesia dalam persaingan antara China dengan Amerika. Dulu pada masa orde lama, Soekarno mampu memainkan posisi itu dalam perang dingin Amerika dan Soviet," ujarnya.

Apalagi, China sangat berperan besar bagi perekonomian dalam negeri sehingga keberlanjutan hubungan menjadi hal penting untuk dipertahankan. Namun, bukan berarti Indonesia harus bergantung sepenuhnya kepada Beijing.

Indonesia, perlu memikirkan untuk menjalin hubungan kerja sama dengan negara lain. Sehingga, jika China bermasalah, masih ada tumpuan lain. "Proyek-proyek China akan terus berlanjut di Indonesia. Karena Kita memang membutuhkan itu. Tapi pemerintah Indonesia seharusnya mampu memainkan bargaining position nya sehingga proyek-proyek strategis tidak hanya melulu dikerjakan China," ujarnya.

Selain itu, Piter menilai untuk mengukur untung dan rugi keharmonisan hubungan dengan China, tergantung bagaimana pemerintah Indonesia menentukan sikap dan posisinya. "Kita bisa memitigasi risiko atau dampak negatif proyek China apabila bisa memaksimalkan bargaining position dalam persaingan China dengan Amerika," ujarnya.  

Berikut tujuh poin utama yang dibahas Prabowo dan Xi Jinping saat pertemuan tersebut:  

1. Titip salam Jokowi. Dalam rilis resmi Kementerian Luar Negeri China, Prabowo menyampaikan salam Jokowi ke Presiden China Xi Jinping.

Xi juga balas menitip salam untuk Jokowi. Dia bahkan mengatakan hubungan kedua negara selama satu dekade meningkat. "Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto sebagai presiden Indonesia terpilih, dan meminta dia menyampaikan salam tulus kepada Presiden Jokowi," demikian rilis Kemlu China.

2. Pamer kereta cepat. Xi juga menyinggung soal kerja sama kereta cepat Bandung-Jakarta. "Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi percontohan kerja sama berkualitas tinggi kedua negara, hubungan Tiongkok-Indonesia sudah memasuki tahap baru pembentukan komunitas senasib sepenanggungan," kata Xi dalam rilis itu.

3. Sebut China-RI senasib sepenanggungan. Xi, dalam rilis Kemlu, juga mengatakan China siap memperdalam kerja sama strategis komprehensif dengan Indonesia. "Membentuk komunitas senasib sepenanggungan China-Indonesia yang berpengaruh regional maupun global," lanjut rilis itu.

Xi juga menekankan kunci pencapaian berharga dalam hubungan China-Indonesia terletak di keteguhan kedua negara memegang kemandirian strategis, saling percaya dan saling membantu, hingga kerja sama saling menguntungkan.

4. Prabowo siap belajar dari PKC. Kemlu China juga menyatakan Prabowo memuji pemerintahan Xi Jinping dan siap belajar dari Partai Komunis China (PKC). "Dia [Prabowo] mengapresiasi hasil yang dicapai rakyat Tiongkok yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping, bersedia belajar pengalaman Partai Komunis Tiongkok, memperdalam pertukaran pengelolaan negara," lanjut rilis itu.

5. Prabowo puji China di kancah global. Prabowo juga memuji peran China di kancah global. Menurut dia, negara pimpinan Xi "selalu menjunjung keadilan dalam urusan internasional terutama Palestina."

Dia lantas mengatakan Indonesia siap meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan China untuk urusan global maupun regional.

6. China dukung RI tangani kemiskinan. Rilis Kemlu juga menyebutkan bahwa China siap mendukung dan membantu Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan.

7. Kerja sama keamanan maritim. Xi menegaskan China siap memberi kontribusi positif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional serta global.

Program Makan Siang Gratis

Pada bagian lain, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto kagum dengan program makan siang gratis yang diterapkan di Beijing, China. Calon Presiden terpilih 2024-2029 itu juga mendatangi sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, China pada Selasa (2/4).

Dalam kunjungan tersebut, Prabowo melihat operasional kantin yang menyediakan makan siang gratis bagi para murid di sekolah. Ia mendapati berbagai menu sehat tersaji rapi dalam piring siswa. "Sangat sehat," kata Prabowo saat melihat menu yang disantap oleh para siswa.

Kunjungan ini dilakukan usai Prabowo melakukan serangkaian pertemuan dengan pejabat tinggi China. Pada Senin (1/4), Prabowo bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, yang dilanjutkan dengan pertemuan dengan PM China Li Qiang serta Menteri Pertahanan Dong Jun. bari/mohar/fba