Tingkatkan Daya Saing UMKM Perempuan di Pasar Luar Negeri

NERACA

New York – Pemerintah Indonesia telah melaksanakan berbagai program untuk membantu meningkatkan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia di pasar dalam dan luar negeri. Berbagai program tersebut diharapkan mendorong pemberdayaan perempuan mengingat 64,5% dari UMKM Indonesia dimiliki perempuan.

Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Fajarini Puntodewi mengungkapkan, “pemerintah Indonesia telah melaksanakan berbagai program untuk mendorong pemberdayaan perempuan mengingat 64,5% dari UMKM Indonesia dimiliki perempuan. Dengan kata lain, mendorong kemajuan UMKM artinya mendorong pemberdayaan perempuan.”

Puntodewi pun menjelaskan program-program tersebut meliputi pengembangan produk dan peningkatan kapasitas; fasilitasi akses pasar dalam negeri, luar negeri, dan akses permodalan; serta penyelenggaraan pusat informasi dan digitalisasi perdagangan.

Tidak ketinggalan revitalisasi sarana perdagangan yang berhasil membantu banyak UMKM mengembangkan usahanya termasuk menjadi eksportir unggul.

Puntodewi menerangkan, kesimpulannya yaitu perdagangan memiliki peran penting dalam pemberdayaan perempuan, baik secara langsung bagi perempuan yang terlibat dalam kegiatan perdagangan maupun secara tidak langsung.

“Perlu berbagai upaya untuk mendukung partisipasi perempuan dalam perdagangan. Upaya tersebut meliputi pembangunan ekosistem finansial yang kondusif untuk perempuan, peningkatan kapasitas yang tertarget, pembangunan basis data yang kuat untuk mendorong formulasi kebijakan yang tepat termasuk dalam negosiasi perjanjian perdagangan bebas, serta transformas istruktural khususnya dalam mengubah mindset terhadap peran perempuan dalam perekonomian,” jelas Puntodewi.

Lebih lanjut tidak hanya Kemenerian Perdagangan yang mendorong kaum perempuan, tapi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) juga mendorong perempuan dalam mengembangkan UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) agar terwujud keberlangsungan parekraf yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan perempuan berperan sangat penting dalam membangun bangsa di keadaan yang sulit sekalipun. Perempuan juga memiliki peran yang strategis dalam menciptakan peluang usaha, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Ini yang ingin kita hadirkan karena dalam situasi ekonomi penuh dengan tantangan, peran perempuan semakin strategis untuk bisa tetap menciptakan peluang usaha dan kebangkitan sektor ekonomi terutama pascapandemi, karena perempuan-perempuan hebat, perempuan mandiri inilah yang membawa satu semangat optimisme terus bangkit dan berjuang,” kata Sandiaga.

Begitu juga peran perempuan di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf sangat sentral dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

“Di Kemenparekraf bukan hanya di kementerian tetapi di seluruh lintas pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif, peran perempuan sangat sentral, menjadi tulang punggung dan hari ini kita rayakan dengan semangat perempuan tangguh dalam pariwisata dan ekonomi yang inklusif,” kata Sandiaga. 

Menurut Sandiaga, perempuan tangguh dalam industri pariwisata memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang ramah bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang, gender, atau kemampuan.

Sedangkan di sektor ekonomi kreatif, perempuan di Indonesia telah terlibat secara signifikan dalam bidang ekonomi kreatif dan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), yang merupakan tulang punggung ekonomi nasional. 

“Mereka telah menunjukkan ketangguhan dalam berbisnis di tengah krisis dan telah menjadi penopang ekonomi, terutama selama pandemi Covid-19,” kata Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani.

Tidak hanya Kemendag dan Kemenparekraf yang mendorong peran perempuan. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga senantiasa berkomitmen untuk mendukung keberlangsungan industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia. Di Indonesia, IKM sangat erat kaitannya dengan partisipasi perempuan, baik sebagai pekerja maupun pengusaha. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2022, perempuan pengusaha Industri Kecil (IK) mendominasi sebesar 70,26% dari total keseluruhan pengusaha IK. Nilai ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 67,85%.

Pengusaha IK perempuan mendominasi pada sektor Industri Makanan, Industri Tekstil, Industri Pakaian Jadi, Industri Pengolahan Lainnya, Industri Farmasi, serta Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional. Sementara itu, mengacu pada data yang sama di tahun 2022, jumlah pekerja perempuan IK sebanyak 4,58 juta atau sebanyak 48,73% dari total seluruh pelaku usaha sektor IK di Indonesia. Angka tersebut tercatat meningkat dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021 secara berurutan sebesar 48,24% dan 47,20%.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…