Banyak Kawasan di Jabar Masuki Darurat Kekeringan

NERACA

Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan ada delapan kabupaten/kota di Jabar yang memerlukan penanganan mendesak terkait kekeringan akibat musim kemarau tahun ini di daerah tersebut.

“Kita daftarnya, ada delapan wilayah yang sangat mendesak sekali, delapan lagi prioritas kedua. Jadi total ada 16,” kata Kepala BPBD Jawa Barat, Udjwalaprana Sigit, di Bandung, Selasa.

Kedelapan daerah yang memerlukan penanganan mendesak tersebut, kata Sigit, diantaranya Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Garut. "Dan sisanya itu prioritas kedua, seperti di wilayah Karawang, Indramayu dan sebagainya,” ujarnya.

Menurut Udjwalaprana Sigit, BPBD Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan tiga langkah khusus untuk mengatasi kekeringan akibat musim panas tahun ini selama satu bulan yakni dari akhir September hingga Oktober ini. "Kita diberikan waktu selama satu bulan untuk mengatasinya,” sambungnya.

Dia menuturkan, langkah pertama ialah membangun sejumlah hydran umum hingga ke pelosok daerah tingkat kota/kabupaten sebagai upaya mengatasi bencana kekeringan. "Langkah kedua ialah membangun sumur artesis dan terakhir ialah membangun sumur pompa," kata Sigit.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menambahkan, kekeringan yang melanda Provinsi Jabar tahun 2012 ini jauh lebih kecil jika dibandingkan tahun 2008 dan 2009. "Tahun ini, luas lahan yang terkena dampak kekeringan hanya 30 ribu hektare sedangkan tahun 2009 itu mencapai 55 ribu hektare dari 1 juta lahan di Indonesia yang kena kekeringan,” jelas Dia.

Sementara untuk tahun 2010 dan 2011, lanjutnya, kekeringan di Jabar tidak terjadi.

Dalam kesempatan itu, Ahmad Heryawan juga mencanangkan rencana musim tanam di Provinsi Jabar yang akan dilakukan secara serentak pada Oktober 2012. "Tadi pagi saat apel tenaga penyuluh, kami melakukan komitmen untuk melakukan tanam bersama. Mudah-mudahan rencana tanam serentak ini tidak terhambat," terangnya.

Gubernur menambahkan, berbagai langkah cara dilakukan agar hujan bisa turun pada musim kemarau tahun ini, baik secara lahiriah seperti penghijauan, hujan buatan. "Cara bathiniah pun perlu kita lakukan, salah satunya dengan shalat istisqo ini," ujar dia.

Dia menyatakan, pada zaman Rasulullah dilakukan shalat istisqo kemudian beberapa jam atau dua jam langsung turun hujan. "Tentu, itu kan yang berdoanya Rasulullah dan para sahabat nabi yang lebih suci daripada kita. Dan kita yang manusia biasa tentu, kita pun meminta kepada Allah SWT dan mudahan beberapa saat kemudian turun hujan," katanya.

Oleh karenanya, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya kalangan pesantren, ormas Islam, MUI agar mengomandoi masyarakat sekitar untuk melakukan shalat istisqo. "Termasuk bupati/wali kota untuk mengimbau warganya melakukan shalat istisqo," katanya.

BERITA TERKAIT

Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina Raih PDB Award 2024

NERACA Jakarta - Dua entitas di bawah Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, masing-masing Pertamina EP Zona 7 dan PHE ONWJ,…

BIN Bersinergi dengan Berbagai Pihak Pastikan Kelancaran WWF 10 Bali Aman dan Lancar

  NERACA Bali-Perwakilan BIN Bali, Kolonel Agus mengatakan, pihaknya siap bersinergi mensukseskan penyelenggaran KTT WWF ke – 10 di Bali…

WWF ke-10 Bali Angkat Derajat UMKM Lokal dan Pemuda

  NERACA Bali-World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali dinilai akan mampu mengangkat derajat dari para pelaku Usaha Mikro Kecil…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina Raih PDB Award 2024

NERACA Jakarta - Dua entitas di bawah Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, masing-masing Pertamina EP Zona 7 dan PHE ONWJ,…

BIN Bersinergi dengan Berbagai Pihak Pastikan Kelancaran WWF 10 Bali Aman dan Lancar

  NERACA Bali-Perwakilan BIN Bali, Kolonel Agus mengatakan, pihaknya siap bersinergi mensukseskan penyelenggaran KTT WWF ke – 10 di Bali…

WWF ke-10 Bali Angkat Derajat UMKM Lokal dan Pemuda

  NERACA Bali-World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali dinilai akan mampu mengangkat derajat dari para pelaku Usaha Mikro Kecil…