Tinggal Keseriusan Pemimpin - Terbuka Indonesia Jadi Negara Maju

NERACA

Jakarta –Peluang Indonesia menjadi negara cukup terbuka. Karena saat krisis, kini  ekonomi Eropa dan Amerika Serikat (AS) sedang melemah. Namun Indonesia bisa bertahan pada pertumbuhan ekonomi yang stabil. “Hanya saja untuk masuk menjadi negara maju ada yang perlu diperhatikan, misanya industri pertanian, manufaktur dan perbaikan infrastruktur,” kata pengamat ekonomi, Faisal Basri di Jakarta.

Menurut Dosen FEUI ini, pengembangkan sektor pertanian dan manufaktur harus menjadi tulang pungggung kemandirian pertumbuhan Indonesia. Hal ini perlu karena sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari sektor ini. Cara memajukan sektor pertanian yang meliputi pertanian pangan, perkebunan, holtikultura, perikanan, peternakan dan perhutanan adalah cara yang paling efektif untuk megentaskan kemiskinan.

Selain itu juga, lanjut Faisal lagi, sektor infrastruktur perlu diperhatikan karena Indonesia adalah negara kepulauan. Saat ini hanya Jawa dan Sumatera saja yang salig terhubung. Padahal Indonesia mempunyai banyak pulau.

Lebih jauh Faisal menambahkan penyebab disintegrasi perekonomian nasional adalah bisa darat dan bisa jawa. Budaya laut terpinggirkan. Sistem tranportasi laut dan sungai tak kunjung dibenahi. Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia berbiaya tinggi tetapi tak diikuti dengan produktivitas yang menurun. Laut Indonesia hanya disesaki oleh banyak otoritas yang mengedepankan sendiri-sendiri. “Kita belum memiliki sea and coasts guard,” ujarnya.

Presiden dalam pidatonya di hadapan anggota DPR dan DPR, menyatakan bahwa saat ini Indonesia sebagai negara emerging economy yang menjadi kekuatan ekonomi ke 16 di dunia. Artinya Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang setiap tahunnya diusahakan untuk diturunkan. “Kita harus yakin dan percaya, pada saatnya nanti, Insya Allah bisa menjadi negara yang kuat dan maju di Asia serta diperhitungkan dunia,” kata SBY.

Di balik pencapaian tersebut, SBY juga mengingatkan untuk mewaspadai imbas krisis global yang masih diwarnai ketidakpastian. Krisis Eropa terus berlanjut dan belum ada titik terang, sedangkan negara maju mengalami stagnasi bahkan resesi. Ekonomi negara berkembang juga mengalami perlambatan berarti.

Perekonomian global tahun ini diperkirakan mengalami penurunan dari 4% menjadi 3,5%. Situasi ekonomi global juga ditandai belum menentunya proses transformasi politik di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah, yang berpotensi menyebabkan naiknya harga minyak dunia.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa merasa yakin bahwa Indonesia pada 2025 akan menjadi negara maju dengan menerapkan program pemerintah Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI). “Melalui program itu, ditargetkan Indonesia akan menjadi negara maju pada tahun 2025 mendatang,” tambahnya.

Hatta memandang, seiring dengan lesunya perekonomian dunia, maka pasar dosmetik dan usaha kecil menengah harus bisa menjadi sarana untuk membangkitkan perekonomian dalam negeri “Untuk itu, bila wirausahawan Indonesia tidak memiliki produk yang bersaing, maka hanya akan menjadi penonton, hal tersebut tentunya tidak kita harapkan,” katanya.

Indonesia, tambah Hatta, saat ini hanya memiliki 1,57% entrepreneur. Jumlah tersebut sangat minim bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada. “Selain itu UMKM juga harus lebih dikembangkan, karena dari sektor itu, Pendapatan Belanja Daerah (PBD) mencapai Rp3,8 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 200 juta. Potensi yang sangat luar biasa, diharapkan Pemerintah daerah terus memajukan dan mendorong UMKM di daerahnya masing-masing,” ungkap Hatta. **bari

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…