Percepatan Kedaulatan Pangan - Pemerintah Incar 2 juta Hektar Lahan

NERACA

Jakarta – Demi tegaknya kedaulatan pangan, pemerintah sedang membentuk tim yang terdiri dari beberapa Kementrian dan Departemen yang terkait untuk mencari sekitar  2 juta hektar lahan untuk pencetakan sawah baru. “Saat ini sedang dibentuk tim lintas departemen yang akan mencari lahan baru untuk pertanian sebanyak total dua juta hektar,” kata Menteri Kordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta,10/7

Menurut Hatta, pembentukan tim yang terdiri dari beberapa kementerian dan departemen ini akan mampu menciptakan kedaulatan pangan dalam jangka panjang. Oleha karena itu, tim ini akan memberikan laporan paling lambat tiga bulan setelah terbentuk. “Jika tim sudah terbentuk, maka tim tersebut perlu memberikan laporan paling lambat tiga bulan,” tukasnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono secara terpisah juga membenarkan pernyataan Menko Perekonomian tersebut. Karena itulah kerjasama antar departemen terkait perlu dirumuskan. Karena menyangkut juga masalah sinegisme. “Banyak departemen dan kementerian yang akan terlibat dalam tim tersebut, di antaranya adalah Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pertanahan Nasional, dan juga Kementerian Pekerjaan Umum,” kata Suswono.

Lebih jauh Suswono menambahkan petani-petani lokal masih sulit berkembang atau menjadi sejahtera karena kekurangan lahan, sementara di saat yang bersamaan tanah produktif masih banyak. “Pencarian lahan pertanian ini juga sesuai dengan komitmen pemerintah untuk menjalankan reformasi agraria dan prioritas pembangunan yang ke lima,” jelas Suswono.

Sebelumnya Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mendesak agar pemerintah tidak hanya mewujudkan ketahanan pangan namun juga kedaulatan pangan dengan cara memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri. “Angka impor masih tinggi,” kata Ketua Umum HKTI Oesman Sapta.

Dikatakan Oesman Sapta, untuk meningkatkan produksi pertanian maka pemerintah perlu menerapkan strategi, struktur, skill (keahlian), sistem, dan speed (kecepatan pencapaian) yang baik. “Karena  itulah, maka diperlukan banyak factor penunjang pencapaian target tersebut,”pungkasnya. **bari

 

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…