Pemerintah Intensifkan Bangun Kawasan Timur

NERACA

Jakarta---Pemerintah memiliki komitmen untuk mengintensifkan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan memberi perhatian lebih terhadap pembangunan di Indonesia Bagian Timur tersebut setiap tahunnya. "Untuk meningkatkan pembangunan di KTI, pemerintah daerah setempat berperan sangat sentral. Sehingga peningkatan kapasitas dan kualitas belanjanya sangat strategis bagi kinerja pembangunan nasional," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana di Jakarta,27/6

Menurut Armida, terdapat beberapa isu strategis yang sampai sejauh ini masih menggelayuti KTI. Di Papua misalnya isu strategis yang masih mengedepan adalah soal pembangunan infrastruktur wilayah; peningkatan akses pendidikan dan kesehatan; penurunan kemiskinan; peningkatan ketahanan pangan; dan peningkatan pelayanan publik.

Sementara di Maluku, selain percepatan pembangunan infrastruktur isu strategis lainnya adalah perluasan perkebunan dan percetakan sawah; pelayanan kesehatan berbasis gugus pulau-puskesmas keliling laut; peningkatan sumber daya manusia (SDM); percepatan pembangunan lumbung ikan; dan pengembangan wisata bahari.

Sedangkan di Sulawesi beberapa hal yang menjadi isu strategis adalah peningkatan konektivitas wilayah; peningkatan SDM dan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs); peningkatan produktivitas pertanian serta pemenuhan kebutuhan energi.

Ditambahkan Guru Besar FE Unpad ini, agar pembangunan di kawasan KTI lebih meningkat, pemerintah telah menaikkan dana transfer ke daerah seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Otsus, dan Dana Penyesuaian.

Selain itu, lanjut Armida, untuk memancing investasi swasta, pemerintah mengupayakan agar belanja modal pemerintah lebih tinggi di daerah yang investasi swastanya rendah. "Yang juga menjadi perhatian kami yaitu memprioritaskan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah yang mempunyai belanja modal pemerintah tinggi sebagai penggerak perekonomian daerah," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelindo II RJ. Lino mengungkapkan guna menurunkan biaya logistik, sampai 2 tahun ke depan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II akan membangun tiga pelabuhan baru senilai total Rp52,6 triliun.

Ketiga pelabuhan itu adalah Pelabuhan Kalibaru Tanjung Priok senilai Rp22,6 triliun, Pelabuhan Sorong yang dibangun tahun ini Rp10 triliun, dan Pelabuhan Batam Tanjung Sawuh berkapasitas 4 juta Teus senilai Rp20 triliun yang dibangun tahun depan. "Akhir Juli ini kami akan tandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan China Merchant Holding untuk membangun terminal kontainer dan terminal transhipment iron ore di Pelabuhan Batam," katanya

Dia menjelaskan iron ore (bijih besi) yang dapat diangkut dari pelabuhan terbaru di Batam ini berkapasitas 100 juta ton per tahun dengan nilai investasi US$2 miliar atau Rp20 triliun.

Ditargetkan sudah dapat ground breaking (peletakan batu pertama) pada 2013 dan mulai beroperasi pada 2015-2016. Kapasitas tampung terminal Pelabuhan Batam ini mencapai 4 juta Teus. "China Merchant siap investasi sampai mayoritas," ucapnya.

Lino juga menyebutkan pada tahun ini pihaknya akan mulai membangun Pelabuhan Sorong, Papua. Pelabuhan ini menjadi koridor baru yang menghubungkan kawasan Indonesia Timur, Australia dan Amerika.

Sorong akan miliki kapasitas 700,000 Teus per tahun dengan nilai investasi Rp10 triliun. "Car terminal akan mampu menampung 750.000 unit dan ditarget selesai pada 2013," ucapnya. **cahyo

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…