NERACA

Minyak goreng, yang dihasilkan dari kelapa sawit sudah menjadi bahan untuk memasak. Sedangkan, kelapa sawit sendiri yang sudah menjadi komoditi pertanian global utama, dan digunakan dalam sejumlah besar produk pangan dan non-pangan.

Kelapa sawit secara menyeluruh diolah di negara berkembang wilayah tropis yang lembab dan menjadi landasan penting bagi perekonomian setempat, baik untuk ekspor maupun sebagai bahan mentah industri lokal.

Bisnis kelapa sawit memang sangat menggiurkan, setidaknya sudah ada intansi-intansi atau investor yang sudah melirik bisnis kelapa sawit ini. Setidaknya para investor atau pengusaha selain untuk bisnis para investor juga akan membantu masyarakat miskin.

Karena, investor melihat ini sebagai komoditi yang dapat memainkan peran penting dalam memajukan pembangunan ekonomi negara berkembang serta menjamin kenaikan standar hidup bagi rakyat miskin pedesaan ketika seluruh risiko lingkungan, sosial, ekonomi dan tata kelola disikapi, serta memberikan kontribusi kepada keamanan pangan global.

Salah satu pihak yang peduli terhadap bisnis kelapa sawit dan peduli dengan masyarakat miskin yaitu World Bank, dengan menginvestasikan dan mendukung pembangunan sektor kelapa sawit di Amerika Latin, Afrika dan Asia Pasifik.

Sedangkan, investasi yang dijalankan meliputi proyek-proyek sektor publik dan swasta fokus pada baik produksi primer maupun pengolahan hilir dari kelapa sawit, dan dalam beberapa hal yang menyikapi infrastruktur komplementer, pembangunan daerah dan hubungannya dengan petani kecil.

Walaupun seluruh investasi ini dilaksanakan dalam kerangka kebijakan dan prosedur pengembangan pertanian yang berlaku pada waktu itu, belum ada lembaga lain yang secara strategis berusaha secara luas dalam sektor yag spesifik ini.

Tetapi beberapa tahun terakhir ini terjadi kekhawatiran yang semakin meningkat tentang persoalan keberlanjutan dari sektor, khususnya berkenaan dengan produksi di Indonesia dan Malaysia (kedua negara penghasil kelapa sawit mentah paling besar).

Kekhawatiran ini menjadi permasalahan bagi investor diluar Indonesia, karena Dia melihat indonesia sebagai produksi terbesar kelapa sawit, ini menjadi adanya perubahan dalam strategi para investor yang akan membidik indonesia sebagai tujuan untuk menginvestasikan dananya dibidang kelapa sawit.

Pihak investor kemudian memberikan arahan bahwa sebuah strategi global perlu dikembangkan untuk menjamin pendekatan yang sama terhadap sektor kelapa sawit. Dengan melakukan kerjasama dengan pengembang diharapkan bisnis kelapa sawit yang diinginkan berjalan dengan baik dengan semua pihak.

Karena itu melakukan persiapan strategis yang luas bagi seluruh kegiatan dan arah masa depan bagi sektor minyak kelapa sawit. Para investor mengakui bahwa banyak persoalan yang muncul dalam sektor minyak kelapa sawit bersifat umum untuk sektor komoditi pertanian lainnya. Diharapkan bahwa pengertian mendalam dari pengembangan strategi sektor minyak kelapa sawit akan diterapkan dalam sektor-sektor lain dan untuk agribisnis global pada umumnya, dan diharapkan untuk disikapi dalam pengembangan strategi masa depan.