Tiga Ranah Kehidupan Sosial Tentukan Peradaban Bangsa

Tiga Ranah Kehidupan Sosial Tentukan Peradaban Bangsa

NERACA 

Bogor - Aliansi Kebangsaan Indonesia (AKI) berpandangan bahwa tiga ranah utama kehidupan sosial menjadi penentu peradaban bangsa, yakni, mental spiritual, institusional politikal, dan material teknologikal.

"Ketiga ranah ini harus dipahami dan diimplementasikan untuk mengubah paradigma bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan kompetitif," kata Ketua AKI, Pontjo Sutowo, di Bogor, Selasa (25/2).

Untuk menerjemahkan konsep ranah material teknologikal dan menyosialisasikan ke publik, AKI bekerja sama dengan Forum Rektor Indonesia (FRI) dan IPB University menyelenggarakan diskusi publik "Penguasaan dan Pengembangan Inovasi Teknologi untuk Ketahanan Pangan Nasional" di Gedung Andi Hakim Nasution Kampus IPB Dramaga, Bogor. 

Kemudian dia juga menjelaskan diskusi publik itu untuk mendesiminasikan dan memperkaya pemikiran serta gagasan yang telah berkembang sebelumnya.

AKI yang bekerja sama dengan FRI, memilih IPB University menjadi penyelenggara diskusi publik yang kedua setelah sebelumnya di Universitas Diponegoro Semarang.

Ia menilai IPB paham terhadap persoalan pangan. Menurut Pontjo, pangan merupakan komoditas strategis, baik menyangkut aspek ekonomi, politik, maupun sosial. Oleh karena itu, katanya, ketersediaan pangan menjadi isu strategis global yang bisa menjadi sumber konflik, bahkan memicu perang antarnegara.

Isu pangan, kata dia, bisa memengaruhi stabilitas politik dan ekonomi, serta ketahanan nasional suatu negara. Pontjo menegaskan ketahanan pangan sudah seharusnya menjadi salah satu prioritas utama pembangunan nasional yang harus terus diperjuangkan.

"UU Pangan juga mengamanahkan bahwa penyelenggaraan pangan harus berdasarkan kedaulatan pangan," katanya.

Indonesia, kata dia, memiliki wilayah geografis yang luas dengan penduduk yang memiliki keterampilan bertani. Akan tetapi, katanya, Indonesia saat ini malah impor bahan pangan."Kita harus bergerak, tidak boleh membiarkan bangsa ini terus terlena. Indonesia harus berkembang, menjadi negara dengan kemandirian pangan," katanya.

Rektor IPB Arif Satria mengatakan pertanian memiliki keniscayaan untuk terus berkembang dengan adanya perubahan kebudayaan bertani dan perkembangan teknologi."Dunia pertanian berkembang, mulai dari ladang berpindah, ladang menetap, bercocok tanam, sampai pada pertanian modern saat ini," katanya.

Menurut dia, agar pertanian Indonesia maju maka sumber daya manusia dan teknologi juga harus berkembang."Untuk kemajuan pertanian, bukan hanya petani di sawah dan ladang, tapi daya dukung sumber daya manusia lainnya untuk mendukung kemajuan pertanian modern," katanya. Ant

 

BERITA TERKAIT

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

BERITA LAINNYA DI

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…