Bank Dunia Danai Kemitraan Global Sekitar US$ 20 Juta

NERACA

Jakarta---Bank Dunia membangun mekanisme membantu organisasi masyarakat sipil atau lembaga swadaya masyarakat di berbagai penjuru dunia melalui dana 20 juta dolar AS dalam program Kemitraan Global untuk Akuntabilitas Sosial (GPSA)."Kemitraan baru ini akan mendukung pekerjaan penting dalam akuntabilitas sosial, termasuk pengawasan keuangan serta pemantauan proyek dan program," kata Presiden Bank Dunia, Robert B Zoellick dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Yang jelas dalam membangun kerjasama ini,  Bank Dunia berharap kemitraan baru ini dapat menjadi bagian integral dari pekerjaan Grup Bank Dunia. GPSA merupakan mekanisme baru dalam menentukan skala dan mendukung akuntabilitas sosial bagi kelompok organisasi masyarakat sipil yang terdapat di negara-negara berkembang.

Lembaga keuangan multilateral itu berencana menginvestasikan sebesar 20 juta dolar AS guna menciptakan kemitraan tersebut dan akan bekerja dengan berbagai pihak lainnya untuk meningkatkan dana tambahan.

Zoelick dalam sejumlah kesempatan juga kerap mengemukakan tentang pentingnya membuat kontrak sosial baru untuk memperbaiki akuntabilitas domestik dan pembahasan yang konstruktif antara warga negara dan para pemerintahnya. “Karenanya, program GPSA juga merupakan hasil dari tekad Presiden Bank Dunia dalam mendukung organisasi masyarakat sipil terkait akuntabilitas social,” terangnya.

Ruang lingkup GPSA adalah global dan melibatkan lebih dari 20 mitra potensial, antara lain yayasan, lembaga kajian, dan perwakilan pemerintahan dalam memberikan masukan, bersama-sama dengan lebih dari 1.300 perwakilan organisasi masyarakat sipil dari 60 negara.

 

Pekerjaan terkait akuntabilitas sosial yang digelar oleh Bank Dunia meliputi antara lain "CheckMySchool.org", peta interaktif yang berisi informasi pendidikan publik dasar di Filipina untuk mendukung pandangan warga negara dalam sektor pendidikan.

Selain itu, program lainnya adalah penggunaan kartu skor masyarakat untuk membantu mengurangi tingkat kematian anak-anak di Uganda, dan partisipasi publik dalam penganggaran lokal di Republik Demokratik Kongo.

Sebelumnya, Bank Dunia pada 1983 juga telah menggelar Program Dana Hibah Kecil (kini dikenal sebagai Dana Masyarakat Sipil atau "Civil Society Fund"/CSF) untuk menggelar dukungan terhadap organisasi masyarakat sipil.

Saat ini, CSF setiap tahun mendukung sekitar 350 - 400 organisasi masyarakat sipil di lebih dari 55 negara.  Pendanaan yang dilakukan oleh Bank Dunia, baik secara langsung maupun melalui saluran pemerintahan, telah meningkat secara stabil selama dekade terakhir, total berjumlah 645 juta dolar AS selama tahun 2008 - 2010. **cahyo

 

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…