Sabet Penghargaan, Penjualan Sofa Plastik Napolly Naik 20%

 

 

NERACA

 

Jakarta - Perusahaan plastik furniture yang berkibar di bawah bendera PT Cahaya Buana Intitama, menghadirkan produk terbarunya yaitusofa plastik knock down Napolly. CEO PT Cahaya Buana Group, Simarba Atong Tjia mengatakan bahwa permintaan untuk sofa plastik knock down Napolly ini masih cukup tinggi di masyarakat.

 

Untuk itu, pihaknya kedepannya akan terus menggenjot produksi sofa plastik ini demi bisa memenuhi permintaan para konsumennya. “Bahkan tahun ini kita sudah melampai target yang seharusnya 6 juta pcs kini sudah mencapai 7,5 juta pcs. Artinya ada kenaikan sekitar 20 persen. Karena memang potensi marketnya masih sangat besar sekali. Dan tahun depan kita optimis bisa sampai 10 juta pcs,” kata Atong, seperti dikutip dalam keterangannya, Kamis (14/11).

 

General Manager PT Cahaya Buana Intitama, Dede Hasan Senjaya mengatakan bahwa sofa plastik besutan Napolly ini bersifat minimalis dan praktis sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi kebutuhan konsumennya. “Oleh karena dasar pemikiran tersebut, Napolly menciptakan sofa plastik yang besar atau kecilnya sofa (jumlah dudukan sofa-red) dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen,” kata Dede.

 

Karena bersifat praktis dan dapat dibongkar pasang, lanjut Dede, respon masyarakat terhadap sofa plastik ini pun sangat antusias. Pantas saja kalau pangsa pasarnya lebih tertuju kepada keluarga muda yang bergaya dinamis. Menurut Dede, butuh waktu dua tahun untuk proses pengembangan sofa plastik ini dengan melakukan survei di berbagai kota di Indonesia dan memperhatikan pertumbuhan perumahan atau apartemen yang bersifat minimalis. “Sofa plastik knock down ini terdiri dari bagian-bagian atau part terpisah seperti dudukan, sandaran kaki dan sandaran tangan yang dapat dipasang atau digabungkan, sehingga membentuk sebuah sofa baik dapat membentuk sofa satu dudukan, sofa dua dudukan ataupun sofa tiga dudukan,” jelasnya.

 

Dengan menggunakan bahan material 100% Polypropylene murni High Impact, sofa plastik ini mampu menopang beban dengan berat hingga 250 kg. Selain itu, sofa plastik ini juga tahan terhadap rayap, tahan air, mudah perawatan serta dapat dibongkar pasang, sehingga praktis untuk pindah tempat. Dalam sehari, Napolly mampu menggenjot produksi antara 300 sampai 500 seat sofa plastik knock down. Sementara untuk pemasarannya sendiri dilakukan melalui pameran di mall-mall serta toko-toko tradisional dan modern market. “Kami juga memasarkan sofa plastik knock down ini melalui media market place seperti Tokopedia, Blibli, Bukalapak, Shopee dan Lazada,” ujarnya.

 

Soal harga, sofa plastik knock down keluaran Napolly ini dibanderol kurang lebih Rp2,5 jutaan untuk satu set (2+1+1) dengan berbagai pilihan warna. Harga tersebut berlaku untuk wilayah Jabodetabek. “Harga berbeda di setiap daerah dengan pertimbangan biaya ekspedisi,” katanya.

 

Penghargaan Pertama

 

Atas inovasi yang dilakukannya, Napolly pun diganjar penghargaan Pertama di Indonesia berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh TRAS N CO Indonesia yang bekerjasama dengan media Infobrand.id yakni “Sofa Plastik Knock Down Motif Rotan Pertama di Indonesia”. “Penghargaan ini menjadi salah satu pencapaian besar bagi Napolly, khususnya dalam hal inovasi. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi bagi Napolly untuk terus berinovasi tiada henti guna memenuhi kebutuhan konsumen kami,” ucap Atong.

 

Sementara Chairman TRAS N CO Indonesia, Tri Raharjo mengatakan bahwa inovasi pertama di kategorinya, mampu menciptakan image positif dan memiliki nilai lebih bagi konsumennya. “Apresiasi Pertama di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan semangat kompetisi yang sehat dan mendorong semangat untuk berprestasi lebih baik di dunia bisnis,” kata Tri.

 

BERITA TERKAIT

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab NERACA Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian…

Lembaga Rating Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

    NERACA   Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada…

Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

    NERACA   Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab

Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab NERACA Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian…

Lembaga Rating Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

    NERACA   Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada…

Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

    NERACA   Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan…