NERACA
Kisah sukses bisnis asuransi di Indonesia, bukan ditorehkan oleh Cigna saja. Axa Mandiri juga mengukir sejarah dalam penjualan preminya pada tahun lalu.
“Axa Mandiri terus bertumbuh secara sehat dan berkelanjutan pada 2011 dan mempertahankan posisisnya sebagai pemimpin pasar bancassurance di Indonesia,” kata Presiden Direktur Axa Mandiri Albertus Wiroyo dalam pemaparan kinerja perusahaan di Jakarta, Selasa (3/4).
Axa Mandiri memperoleh total premi sebesar Rp 4,85 triliun pada 2011, meningkat 72% dibandingkan dengan perolehan premi pada 2010. Pertumbuhan tersebut melampaui rata-rata pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia, yaitu sebesar 24,3%, berdasarkan laporan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada kuartal keempat 2011.
Dia menjelaskan Axa Mandiri mencatat total premi pertanggungan baru sebesar Rp 2,98 triliun, meningkat 56% dibandingkan periode yang sama 2010. Axa Mandiri mencatat pertumbuhan yang melebihi rata-rata pertumbuhan premi pertanggungan baru tertimbang (weighted new business premium/WNBP) industri asuransi jiwa di Indonesia yakni sebesar 20% pada 2011.
“Sepanjang 2011 Axa Mandiri berhasil menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat berkat sinergi dua pemegang saham, yakni Bank Mandiri yang memiliki jaringan luas dan Axa yang memiliki keahlian global di bidang pengelolaan risiko asuransi,” ujar Albertus.
Peningkatan juga terjadi di aspek dana kelolaan. Pada 2011 Axa Mandiri berhasil mencatat peningkatan dana kelolaan sebesar 32% daripada tahun sebelumnya menjadi Rp 10,61 triliun. Peningkatan tersebut memicu kenaikan total aset Axa Mandiri sebesar 37% dibandingkan dengan pada 2010 menjadi Rp 11,59 triliun.
Menurut dia, pertumbuhan laba bersih dan aset perusahaan semakin memperkuat kondisi kesehatan keuangan Axa Mandiri, terlihat dari rasio kecukupan modal yang telah memperhitungkan aspek risiko (risk base capital/RBC) yang mencapai 553% untuk portofolio konvensional dan mencapai 47% untuk dana Tabarru dari portofolio Syariah.
Albertus mengatakan angka-angka tersebut jauh melebihi ketentuan minimum yang dipersyaratkan oleh regulator perasuransian yaitu 120% untuk portofolio konvensional dan 30% untuk portofolio syariah. Bahkan pemenuhan rasio kecukupan modal sebesar 30% untuk portofolio syariah baru dipersyaratkan pada akhir 2014.
“Artinya, Axa Mandiri sangat mampu memberikan perlindungan dan memenuhi kewajiban kepada nasabah,” kata Albertus.
Dia mengatakan pertumbuhan bisnis sepanjang 2011 memantapkan Axa Mandiri sebagai pemimpin pasar bancassurance di Indonesia. “Laporan AAJI pada kuartal keempat 2011 menunjukkan Axa Mandiri berada di posisi puncak jalur distribusi bancassurance dengan pangsa pasar 38,8% berdasarkan WNBP,” katanya.
Kesuksesan pada 2011, kata Albertus, juga didukung oleh pengelolaan keuangan yang optimal dan manajemen risiko yang tepat sehingga Axa Mandiri mampu menghadapi tantangan industri asuransi jiwa bahkan bertumbuh signifikan.
“Salah satunya adalah dengan menerapkan kebijakan investasi yang disusun berdasarkan karakteristik kewajiban perusahaan dan dengan memperhatikan secara cermat perubahan kondisi pasar,” katanya. (agus)
Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya dikecam di seluruh dunia karena aktif…
Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…
Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…
Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya dikecam di seluruh dunia karena aktif…
Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…
Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…