Kenali Ragam Jenis Gangguan Tiroid

Banyak orang menyamakan gondongan dan gangguan tiroid. Padahal, keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Gondongan merupakan penyakit yang ditularkan virus dan mengakibatkan pembengkakan pada kelenjar air liur. Sedangkan gangguan tiroid termasuk ke kategori penyakit tidak menular dengan penyebab beragam mulai dari infeksi, penyakit autoimun, kista, atau kekurangan yodium.

Ahli endokrin, dr Fatimah Eliana Taufik mengatakan, umumnya pasien dengan gangguan tiroid datang dengan dua jenis keluhan. Keluhan bisa berupa benjolan atau pembesaran pada bagian leher serta kekurangan atau kelebihan hormon tiroid. Ada beberapa jenis gangguan tiroid. Berikut jenis-jenisnya dikutip dari CNN Indonesia.com.

1. Gangguan bentuk tiroid

Timbulnya benjolan atau pembesaran termasuk ke dalam gangguan bentuk tiroid. Dua kemungkinannya adalah struma (gondok) dan nodul. "Benjolan ini kadang satu atau beberapa," kata Fatimah. Dalam beberapa kasus, benjolan merata di seluruh leher.

Pembesaran seperti ini, kata Fatimah, bisa menekan jaringan lain dan menimbulkan rasa nyeri. Benjolan bisa menimbulkan perubahan kualitas suara, jalan napas terganggu, dan tersedak di tengah aktivitas makan.

Gondok merupakan kondisi kelenjar tiroid yang mengalami pembesaran. Salah satu penyebabnya adalah kekurangan yodium. Sedangkan nodul merupakan benjolan pada kelenjar tiroid yang umumnya bersifat jinak. Kendati demikian, dalam beberapa kasus, nodul bisa berkembang menjadi kanker.

2. Gangguan fungsi tiroid

Kekurangan atau kelebihan hormon tiroid menandakan adanya gangguan dalam fungsi tiroid. Kekurangan tiroid (hipotiroid) umumnya disertai gejala seperti rasa lelah, mengantuk, tidak tahan pada udara dingin, gangguan memori, depresi, sembelit, dan nyeri sendi. Hipotiroid bisa tampak dari denyut nadi menurun, bengkak pada wajah dan kaki, berat badan naik atau kesulitan menaikkan berat badan, pembesaran kelenjar tiroid, serta gangguan menstruasi.

Sedangkan kelebihan hormon tiroid atau hipertiroid akan disertai gejala cemas, mudah tersinggung, gampang lelah, diare, sulit konsentrasi, sulit tidur, dan tidak tahan panas. Mereka juga umumnya memiliki denyut nadi cepat (lebih dari 100 kali per menit), berat badan tak bertambah meski asupan banyak, keringat berlebih, mata melorot atau agak menonjol, tangan gemetar, dan gangguan menstruasi. "Karena dia kelebihan hormon tiroid, artinya pengobatannya untuk menurunkan seperti dengan obat antitiroid (ATD), yodium radioaktif, atau imunosupresi," kata Fatimah.

3. Keganasan atau kanker tiroid

Gangguan tiroid yang mengarah pada keganasan akan menimbulkan kanker. Nodul dan kanker sama-sama menimbulkan benjolan.

BERITA TERKAIT

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

Bolehkah Anak Terkena Diabetes untuk Berpuasa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak dengan diabetes melitus tipe satu aman untuk menunaikan puasa Ramadhan asalkan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

Bolehkah Anak Terkena Diabetes untuk Berpuasa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak dengan diabetes melitus tipe satu aman untuk menunaikan puasa Ramadhan asalkan…