Operator Seluler Berlomba Bangun BTS

NERACA

Lazim diketahui, dalam industri telekomunikasi, menara telekomunikasi atau dikenal juga dengan BTS merupakan perangkat yang sangat penting dalam berkomunikasi dengan menggunakan jaringan seluler atau nirkabel.

Untuk itu, penetrasi layanan data menjadi produk yang sedang banyak digenjot oleh operator telekomunikasi di Indonesia. Pada tahun ini, sejumlah operator telekomunikasi berlomba-lomba membangun menara BTS (Base Transceiver Station).

Langkah-langkah yang ditempuh perusahaan-perusahaan itu utamanya dimaksudkan untuk memperluas cakupan wilayah pelayanan serta memperbaiki dan meningkatkan kualitas sinyal. Memperkaya akses komunikasi dan informasi di pulau-pulau kecil.

Demi mengoptimalkan layanannya di seluruh Tanah Air, Indosat, operator yang belum lama ini mengumumkan pencapaian 51 juta pelanggannya ini melakukan perluasan jangkauannya hingga ke wilayah terpencil.

Division Head of Public Relation Indosat Djarot Handoko menyatakan bahwa Indosat telah memiliki 19.253 BTS di seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2011. Perusahaan ini juga telah menginvestasikan dananya sebesar Rp 6 triliun untuk meningkatkan kenyamanan berkomunikasi bagi pelanggan melalui berbagai produk Indosat.

Telkomsel

Tak mau kalah dengan Indosat, Telkomsel melalui program USO (Universal Service Obligation) menghadirkan layanan telekomunikasi di 286 lokasi desa untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah terpencil dan terluar di Indonesia.

Program USO desa perbatasan dan terpencil merupakan bukti peran serta Telkomsel untuk membuka akses komunikasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Tanggung jawab yang diberikan pemerintah melalui lelang program USO desa perbatasan dan terpencil diimplementasikan oleh Telkomsel dengan membangun lebih dari 286 BTS sampai akhir tahun 2012. 

“Melalui program USO ini Telkomsel tidak hanya menyatukan negeri dan membuka akses seluas-luasnya untuk masyarakat dalam berkomunikasi tetapi juga memberikan kemampuan meningkatkan ekonomi kerakyatan,” kata Head of Corporate Communication Division Telkomsel Ricardo Indra.

Seiring pembangunan infrastruktur telekomunikasi seluler terdepan di Indonesia, Telkomsel sampai saat ini telah sukses menggelar layanan internet broadband di lebih dari 46 kota, dan di tahun 2012 menargetkan untuk menjadikan 100 kota besar di Indonesia sebagai broadband cities. Membawa Indonesia sebagai bagian dari komunitas broadband dunia dengan bandwith terbesar dan kapasitas gateway internet internasional didukung jaringan 3G terbaik melalui lebih dari 9.500 Node B atau BTS 3G yang tersebar di pelosok Indonesia.

“Seiring dengan perkembangan ICT (Information Communication Technology), penyediaan akses komunikasi dan informasi di pulau-pulau kecil terluar menjadi hal penting. Dengan semangat Paling Indonesia dan pengalaman berinovasi hampir 17 tahun, Telkomsel berperan aktif meningkatkan teledensitas layanan komunikasi termasuk daerah terpencil di perbatasan Indonesia,” kata Ricardo Indra.

Layanan telekomunikasi di 25.000 desa berdering menggunakan BTS PICO 1 TRx, sedangkan di desa perbatasan dan terpencil menggunakan BTS Mikro GS 2G berkapasitas 2 TRx sampai 6 TRx dengan jangkauan hingga 2,5 km. Dengan menempatkan BTS pada tower tipe guyed mast yang memiliki ketinggian minimum 32 meter dari permukaan tanah, kualitas jangkauan Telkomsel dipastikan mampu melayani wilayah terluar hingga ke batas perairan.  

Bangun 6.000 BTS

Lain halnya dengan operator seluler XL Axiata. Menurut Direktur Service Management XL Ongki Kurniawan layanan data akan menjadi perhatian utama XL, yaitu dengan menargetkan kenaikan pendapatan dari layanan data sebesar 1,5 kali lipat dibanding tahun 2011. 

Untuk mendukung target pada tahun ini, XL akan kembali membangun 6.000 BTS. Dari jumlah tersebut, 4.000 BTS akan mendukung layanan 3G. Ongki mengatakan dari total investasi Rp 7 triliun -Rp 8 triliun pada tahun ini, sekitar 60% akan digunakan untuk memperkuat layanan data.

Peningkatan target pendapatan itu, katanya, seiring dengan pertambahan jumlah pengguna layanan data XL sejak dua tahun lalu. Pada tahun 2011, pendapatan XL dari layanan data tumbuh sebesar 61%. Jumlah ini melonjak dari tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 18%. Begitu pun dari sisi trafik, penggunaan layanan data oleh pelanggan XL juga meningkat drastis. Tumbuh hanya 43% pada 2010 dan melonjak hingga 300% pada 2011. 

BERITA TERKAIT

Gandeng Kerjasama SPOTV - IndiHome Hadirkan Tayangan Olahraga Terbaik Dunia

Tingkatkan pelayanan kepada pelanggan, IndiHome sebagai perusahaan layanan fixed broadband unggulan milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya…

Rencana Kredivo Go Public - Investasi Telkom di Bisnis Digital Berbuah Manis

Agresifnya investasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya MDI Ventures di beberapa perusahaan digital mulai berbuah manis.…

Dukung Percepatan Penanganan COVID-19, Net1 Indonesia Donasikan Perangkat dan Layanan Internet Gratis

NERACA Jakarta – PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Net1 Indonesia) sebagai penyedia layanan mobile data broadband 4G LTE yang merupakan bagian…

BERITA LAINNYA DI

Gandeng Kerjasama SPOTV - IndiHome Hadirkan Tayangan Olahraga Terbaik Dunia

Tingkatkan pelayanan kepada pelanggan, IndiHome sebagai perusahaan layanan fixed broadband unggulan milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya…

Rencana Kredivo Go Public - Investasi Telkom di Bisnis Digital Berbuah Manis

Agresifnya investasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya MDI Ventures di beberapa perusahaan digital mulai berbuah manis.…

Dukung Percepatan Penanganan COVID-19, Net1 Indonesia Donasikan Perangkat dan Layanan Internet Gratis

NERACA Jakarta – PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Net1 Indonesia) sebagai penyedia layanan mobile data broadband 4G LTE yang merupakan bagian…